Profil Marine Le Pen Politikus Prancis Dibui 4 Tahun-Dilarang Nyapres

1 day ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Politikus partai sayap kanan National Rally (NR), Marine Le Pen, menjadi sorotan usai pengadilan menyatakan dia bersalah dalam kasus penggelapan dana.

Pengadilan juga menjatuhkan hukuman empat tahun penjara ke Le Pen, dengan masa percobaan dua tahun.

Selain itu, pengadilan melarang Le Pen mencalonkan diri dalam pemilihan presiden pada 2027.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hakim ketua pengadilan Benedicte de Perthuis, mengatakan tindakan Le Pen merupakan "serangan serius terhadap aturan kehidupan demokrasi," demikian dikutip CNN.

Le Pen, NR, dan lebih dari 20 anggota partai dihukum karena menggunakan uang Parlemen Eropa untuk membayar staf yang bekerja di RN.

Terlepas dari itu, siapa sebetulnya Marine Le Pen?

Marine Le Pen lahir pada 5 Agustus 1968 di Neuilly-sur-Seine, Prancis.

Nyaris seumur hidupnya, dia berada di bawah bayang-bayang ayahnya, Jean Marie Le Pen. Hubungan mereka juga menjadi subyek banyak sorotan media.

Le Pen disebut memang dekat dengan ayahnya. Usai kedua orang tuanya bercerai, perempuan itu menghabiskan banyak waktu di kantor Jean Marie.

Sang ayah memimpin partai sayap kanan Front Nasional yang didirikan pada 1972.

Le Pen pandai berbicara di depan publik dan tertarik belajar hukum. Kemudian pada 1998, dia menjadi penasihat hukum partai Front Nasional, yang pada 2018 berganti nama jadi National Rally.

Saat duduk di kursi kekuasan partai, Le Pen berusaha mengubah citra partai yang terkenal anti-semit dan rasis.

Keinginan Le Pen terkait partai memicu perseteruan dengan sang ayah. Dia baru bisa mengarahkan Front Nasional sesuai yang dia mau saat menjadi presiden partai pada 2011.

Di tahun itu pula, Le Pen mewakili Front Nasional dalam Pilpres 2012 melawan petahana Nicolas Sarkozy dan kandidat Francois Hollande.

Kemudian pada April 2012, dia berhasil berada di posisi ketiga putaran pertama pemilihan, demikian dikutip Britannica.

Hasil tersebut merupakan penampilan terbaik Front Nasional dalam pemilihan presiden bahkan melampaui suara ayahnya pada 2002.

Lalu pada putaran pertama pemilu 2017, Le Pen berhasil ada di posisi kedua setelah Emmanuel Macron.

Dalam Pilpes 2017, Le Pen memiliki program anti-imigrasi. Dia ingin memangkas imigrasi legal dari 200.000 menjadi 10.000 pendatang per tahun di Prancis.

Le Pen mendukung kembalinya mata uang franc Prancis dan menjanjikan referendum untuk tetap berada di Uni Eropa. Selain itu, dia mendukung penarikan negara itu dari NATO.

Perempuan itu juga pernah mengatakan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum pada 2016 membuka jalan baginya di Prancis.

Meski tampak memuji Trump, dia berusaha mepet ke Rusia. Le Pen ingin Prancis punya hubungan erat dengan Negeri Beruang Merah, dikutip CNN.

(isa/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |