Foto ilustrasi guru. / Foto dibuat oleh Artificial Intelligence ChatGPT
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah Pusat dan Daerah terus melakukan perluasan dan peningkatan program digitalisasi kegiatan belajar-mengajar. Selain memberi bantuan anggaran pembelian chromebook, ada juga pengadaan Interactive Flat Panel (IFP) dan smartboard.
Ketua PGRI Kabupaten Sleman, Nur Suharyanto, mengatakan semua lini kehidupan masyarakat telah melibatkan teknologi digital. Penggunaan teknologi akan efektif ketika ekosistemnya terbangun baik.
“Sekarang kan semua lini sudah menggunakan digitalisasi, tidak terkecuali dunia pendidikan,” kata Suharyanto dihubungi, Selasa (16/9/2025).
Suharyanto menambahkan dunia pendidikan perlu terlibat dalam pembelajaran serba digitial. Namun begitu, peran guru menjadi sentral dan tidak tergantikan meski teknologi semakin maju.
Guru sangat berperan dalam membimbing murid untuk menggunakan teknologi sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan sarana digital harus dibarengi dengan sikap bijak.
Sikap itu penting lantaran informasi dari berbagai daerah dan negara sangat mudah diakses dan mengalir deras ke setiap perangkat digital seperti ponsel. Perlu ada kontrol atas banjir informasi itu.
BACA JUGA: Serapan APBD Perubahan Sleman Capai 58 Persen dari Rp3,388 Triliun
“Informasi itu kan bebas sekali. Makanya perlu ada pembekalan juga dari guru untuk murid untuk bijak digital,” katanya.
PGRI Sleman berharap ada program bimbingan teknis digitalisasi pendidikan oleh pemerintah. Apabila pemerintah memiliki kendala, PGRI siap membantu mewujudkan pelaksanaan bimtek.
“Kami sampai sekarang juga masih menggunakan chromebook untuk pembelajaran. Ya pernah rusak juga tapi terus diperbaiki; yang jelas PGRI menyambut baik program digitalisasi pendidikan,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Kerja Sarpras Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman, Ruling Yulianto, mengatakan ada 14 sekolah di Bumi Sembada yang direncanakan mendapat IFP. Disdik masih menunggu informasi lanjutan dari Pusat.
Di jenjang PAUD, kata dia ada juga rencana bantuan smartboard yang jumlahnya mencapai 268 unit.
“IFP nantinya memang ditempatkan di laboratorium. Guru yang ikut bimtek beberapa waktu lalu juga guru laboratorium,” kata Ruling.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News