Pertamina Diminta Impor Minyak dari Amerika Serikat, Menteri Bahlil: Tidak Ada Alasan

1 month ago 23

8000hoki.com Akun web Slot Maxwin Cambodia Terpercaya Gampang Lancar Scatter Full Setiap Hari

hoki kilat online Top Demo server Slots Gacor Indonesia Terbaik Mudah Lancar Menang Online

1000hoki.com Demo website Slot Maxwin Indonesia Terbaik Sering Lancar Jackpot Full Setiap Hari

5000hoki.com List Demo website Slots Gacor Myanmar Terpercaya Pasti Lancar Jackpot Full Non Stop

7000 hoki Data Agen server Slot Gacor Cambodia Terbaru Sering Lancar Jackpot Non Stop

9000hoki Data Demo web Slots Gacor Terbaik Mudah Scatter Terus

List ID game Slot Maxwin Thailand Terpercaya Pasti Lancar Jackpot Full Online

Idagent138 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya

Luckygaming138 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya

Adugaming login Slot Game

kiss69 login Slot Maxwin

Agent188 Daftar Akun Slot Game Terbaik

Moto128 login Slot Anti Rungkad Online

Betplay138 login Akun Slot Anti Rungkat Terbaik

Letsbet77 Daftar Id Slot Gacor Online

Portbet88 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Terbaik

Jfgaming Daftar Akun Slot Maxwin Terpercaya

Mg138 Slot Online

Adagaming168 Daftar Id Slot Online

Kingbet189 login Id Slot Terpercaya

Summer138 Daftar Id Slot Gacor Online

Evorabid77 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya

bancibet login Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya

adagaming168 Id Slot Gacor Online

 Tidak Ada Alasan Ilustrasi ekspor impor, pengangkutan barang di pelabuhan. / Freepik

Harianjogja.com, JAKARTA—Meski banyak tantangan logistik dan distribusi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta PT Pertamina (Persero) untuk mengimpor minyak dari Amerika Serikat (AS).

“Tidak ada alasan (tidak impor dari AS). Toh LPG juga kami impor dari Amerika Serikat,” ucap Bahlil ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Oleh karena itu, Bahlil menilai tidak ada alasan bagi Pertamina untuk tidak mengimpor bahan bakar minyak (BBM) maupun minyak mentah dari AS.

Pernyataan tersebut merespons Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri yang mengatakan Pertamina sedang mengkaji pengalihan porsi impor minyak bumi dan gas (migas) dari negara lain ke Amerika Serikat.

Dalam menindaklanjuti rencana peningkatan porsi impor migas dari Amerika Serikat, Simon menyampaikan rencana tersebut tidak lepas dari berbagai tantangan teknis dan risiko, baik dari sisi logistik, distribusi, kesiapan infrastruktur, hingga aspek ekonomi untuk mitigasi risiko yang dapat mengganggu ketahanan energi nasional.

BACA JUGA: Hujan Lebat Kamis Sore Sebabkan Banjir di Tirtonirmolo Bantul

“Risiko utama adalah dari sisi jarak dan waktu pengiriman dari Amerika Serikat yang jauh lebih panjang, yaitu sekitar 40 hari dibandingkan sumber pasokan dari Timur Tengah ataupun negara Asia,” kata Simon dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI di Komplek Parlemen Jakarta, Kamis (22/5/2025).

Melakukan kajian ihwal peningkatan porsi impor migas dari Amerika Serikat merupakan bentuk dukungan Pertamina terhadap negosiasi yang dilakukan oleh pemerintah dengan Amerika Serikat.

Saat ini, Pertamina telah memiliki kerja sama rutin dengan Amerika Serikat untuk suplai komoditas migas, yaitu 4 persen dari total kuota impor untuk minyak mentah dan 57 persen dari total kuota impor untuk 57 persen, dengan nilai hingga 3 miliar dolar AS per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |