Pemprov Jateng Dukung Penuh Lomba Panen Padi 10 Ton per Hektare

4 hours ago 2

Pemprov Jateng Dukung Penuh Lomba Panen Padi 10 Ton per Hektare Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin saat kegiatan panen raya padi 10 ton di di Desa Tlogodowo, Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak, Rabu (15/10 - 2025). Ist

DEMAK – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mendukung penuh kegiatan perlombaan panen padi 10 ton per hektare, guna memacu produktivitas hasil panen.

Perlombaan itu diselanggarakan oleh PT Saprotan Utama Nusantara di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak.

Direktur Utama Saprotan Utama Nusantara, Markus Wibowo mengaku, sengaja mengadakan lomba panen padi gabah kering panen (GKP) 10 ton per hektare. Dengan pendampingan-pendampingan teknik penanaman, diharapkan akan memacu para petani untuk meningkatkan produktivias hasil panen.

Dari lomba tersebut, hasilnya ada tiga petani yang hasil panennya mencapai 14 ton per hektare. Selain itu juga ada 35 petani yang menghasilkan 10-13 ton per hektare.

"Petani yang ikut lomba itu sebanyak 105 orang, dan yang berhasil mencapai panen lebih dari 10 ton per hektare itu 30%," kata Markus saat kegiatan panen raya padi 10 ton di di Desa Tlogodowo, Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak, Rabu (15/10/2025).

Markus berharap, metode tersebut tetap digunakan pada tahun 2026, sehingga bisa meningkatkan produktivitas padi.

Dikatakannya, luas area pertanian padi di Kabupaten Demak berkisar 130 ribu-150 ribu hektare. Artinya bila petani bisa mendapat pendampingan dan meraih panen padi GKP rata-raya 10 ton per hektare per musim tanam, maka daerah akan menjadi potensi lumbung pangan di Jateng. 

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mengatakan, salah satu tantangan mencapai swasembada pangan di Jateng adalah kondisi alih fungsi lahan pertanian.

Oleh karenanya, perlu strategi dan kebersamaan untuk meningkatkan hasil produksi tanaman padi. Baik dari sisi perbaikan infrastruktur pengairan, pemanfaatan teknologi pertanian, teknik penanaman, mengatasi hama, dan lain-lain.

Pemerintah provinsi Jawa Tengah, bekerja sama dengan pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten/kota, dan sektor swasta untuk menggenjot produktivitas tersebut.

Dengan pemanfaatan teknologi pertanian, diharapkan akan mengurangi biaya pengeluaran petani. (Advertorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |