Pemkot Jogja Upayakan Perbaikan Ribuan RTLH Lewat Dana CSR

3 hours ago 1

Pemkot Jogja Upayakan Perbaikan Ribuan RTLH Lewat Dana CSR Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, memimpin bedah rumah di Prawirodirjan, Kemantren Gondomanan, Minggu (14/9 - 2025). / Istimewa / Dokumen Pemkot Jogja

Harianjogja.com, JOGJA–Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja mencatat masih ada sekitar 1.600 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Jogja hingga akhir 2024. Untuk memperbaiki kondisi tersebut, Pemkot mendorong keterlibatan Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai pihak. 

Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo menuturkan sebagian besar RTLH berada di wilayah Gondokusuman. Beberapa di antaranya terletak di pinggir rel kereta dan bantaran sungai. Kondisi lingkungan tersebut membuat hunian tidak sehat dan rawan penyakit.

“Pembangunan itu tanpa APBD [Kota Jogja], seluruhnya gotong royong,” katanya Rabu (17/9/2205). 

Hasto menuturkan  beberapa pihak sudah bergabung dalam program tersebut, antara lain Real Estate Indonesia (REI) DIY. REI menyiapkan alokasi sekitar Rp20 juta untuk memperbaiki setiap unit rumah. Program perbaikan dilakukan secara bertahap dengan target sekitar dua rumah setiap akhir pekan.

“Setiap Minggu ada kegiatan bedah rumah, rata-rata Rp20 juta per unit. Jadi tidak ada yang pakai APBD, semuanya dari CSR dan gotong royong masyarakat,” katanya.

BACA JUGA: Kota Jogja Targetkan Gunakan Parkir Digital di Semua Titik

Selain REI, sejumlah perusahaan, instansi, dan perorangan juga turut menyumbang. Dukungan ini membuat Pemkot Jogja optimistis perbaikan RTLH bisa berjalan lebih cepat.

Perbaikan RTLH sebelumnya telah dilakukan di beberapa kecamatan, seperti Umbulharjo, Kotagede, dan Mergangsan. Ke depan, menurutnya, program tersebut akan diperluas ke wilayah lain sesuai prioritas, terutama yang berada di kawasan padat penduduk dengan risiko kesehatan tinggi.

Hasto menyebut beberapa pemilik RTLH mengalami penyakit yang diduga disebabkan karena lingkungan yang tidak sehat. Beberapa pemilik tersebut mengalami leptospirosis dan Tuberculosis (TB). Karena itu, dia mendorong agar perbaikan RTLH dapat terus dilakukan di waktu mendatang sehingga masyarakat dapat tinggal pada hunian yang layak huni yang mendukung kesehatannya. 

Menurut Hasto, keterlibatan CSR dalam program ini tidak hanya membantu masyarakat pra sejahtera, tetapi juga mendorong semangat gotong royong lintas sektor. 

“Yang paling penting adalah menolong warga miskin agar memiliki rumah yang layak. Itu jauh lebih bermanfaat daripada hanya membangun fasilitas yang mewah,” katanya. (Stefani Yulindriani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |