Pemerintah Alokasikan Rp1,47 Triliun untuk Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Kampus

1 month ago 16

8000hoki.com Demo situs Slots Gacor Myanmar Terpercaya Mudah Lancar Menang Full Setiap Hari

hokikilat.com ID situs Slot Gacor Indonesia Online Sering Lancar Win Setiap Hari

1000hoki Data Platform server Slots Maxwin Terpercaya Mudah Lancar Win Full Setiap Hari

5000 hoki List Situs server Slots Gacor Vietnam Terbaru Sering Lancar Menang Full Online

7000 Hoki Online List Daftar situs Slots Maxwin Cambodia Terbaru Mudah Lancar Jackpot Terus

9000hoki Agen web Slots Maxwin Japan Terkini Gampang Lancar Scatter Full Banyak

List Agen Slots Gacor server Malaysia Terpercaya Pasti Scatter Online

Idagent138 Akun Slot Game

Luckygaming138 Slot Game Terpercaya

Adugaming login Akun Slot Maxwin

kiss69 login Id Slot Anti Rungkad Terbaik

Agent188 Akun Slot Gacor Online

Moto128 Akun Slot Maxwin Terbaik

Betplay138 Id Slot Game Terbaik

Letsbet77 Daftar Id Slot Maxwin Online

Portbet88 Daftar Id Slot Maxwin Online

Jfgaming168 login Akun Slot Maxwin

MasterGaming138 Daftar Id Slot Terbaik

Adagaming168 login Slot Game

Kingbet189 Daftar Slot Game Terpercaya

Summer138 Akun Slot Anti Rungkat Terbaik

Evorabid77 Daftar Akun Slot Gacor Online

bancibet Daftar Akun Slot Gacor Terpercaya

adagaming168 login Akun Slot Maxwin

Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mengalokasikan anggaran Rp1,47 triliun untuk mendukung pelaksanaan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan perguruan tinggi.

Langkah ini menjadi bagian penting dari strategi nasional dalam mewujudkan visi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI, serta mempercepat pencapaian menuju Indonesia Emas 2045.

"Kami berharap bapak dan ibu peneliti tidak hanya bergantung pada dana hibah, tetapi juga proaktif menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah, dunia industri, mitra internasional, dan PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum). Dengan sinergi yang lebih luas, riset kita akan tumbuh lebih maju, relevan, dan berdampak nyata," kata Mendiktisaintek Brian Yuliarto melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

Mendiktisaintek menekankan pendanaan ini merupakan stimulus awal untuk mendorong kolaborasi dan inovasi yang berkelanjutan.

Ia menjelaskan, peningkatan partisipasi dan kualitas menjadi sorotan utama dalam pelaksanaan program tahun ini, di mana lebih dari 50.000 proposal penelitian dan hampir 10.000 proposal pengabdian telah diajukan melalui platform Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Bima).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 16.460 proposal penelitian dari 1.503 perguruan tinggi berhasil memperoleh pendanaan senilai Rp1,285 triliun. Sementara itu, 4.126 proposal pengabdian dari 867 perguruan tinggi didanai sebesar Rp185,478 miliar, yang tersebar di 38 provinsi.

BACA JUGA: KPK Bakal Telisik Dugaan Praktik Gratifikasi di Kementerian PU

Terkait hal tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menyatakan bahwa tren peningkatan ini mencerminkan semangat kompetisi sehat di kalangan civitas akademika.

Ia juga menegaskan bahwa hasil riset harus selaras prioritas nasional yang telah dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto, antara lain ketahanan pangan, energi, air, serta hilirisasi industri.

"Riset bukan sekadar angka publikasi, tetapi kekuatan strategis bangsa. Tidak akan ada pertumbuhan ekonomi tanpa inovasi teknologi," ucap Stella Christie.

Diketahui, sebagai bagian dari penguatan ekosistem pendidikan tinggi yang solutif, Kemdiktisaintek juga mengembangkan program strategis seperti Program Kosabangsa dan Program Mahasiswa Berdampak.

Program Kosabangsa menjadi sarana kemitraan antara perguruan tinggi dan masyarakat di wilayah tertinggal, rawan bencana, dan daerah dengan kemiskinan ekstrem. Adapun Program Mahasiswa Berdampak mendorong kontribusi nyata mahasiswa, khususnya BEM, dalam mengatasi persoalan sosial di akar rumput.

Kemdiktisaintek juga terus memperkuat sinergi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) guna mendukung pengembangan riset unggulan yang berkelanjutan. Kolaborasi ini menjadi jembatan strategis antara ilmu pengetahuan, kebijakan publik, dan kesejahteraan rakyat.

Melalui pendekatan yang inklusif, terukur, dan berorientasi pada solusi, Kemdiktisaintek menegaskan bahwa riset dan pengabdian bukan sekadar kewajiban akademik, melainkan motor penggerak transformasi bangsa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |