8000 Hoki Online Data Daftar website Slots Gacor Singapore Terbaik Sering Lancar Menang Full Terus
hokikilat.com Situs website Slot Gacor China Terbaik Mudah Scatter Banyak
1000hoki.com Data Situs server Slot Gacor Myanmar Terkini Gampang Lancar Jackpot Banyak
5000hoki Data Akun server Slot Gacor Myanmar Terbaik Sering Win Full Setiap Hari
7000 Hoki Online Demo website Slot Gacor Japan Terpercaya Sering Lancar Win Full Setiap Hari
9000hoki List ID server Slot Gacor Malaysia Terbaik Gampang Jackpot Setiap Hari
Data Demo game Slots Gacor Myanmar Terkini Pasti Menang Full Online
Idagent138 Daftar Id Slot Game
Luckygaming138 login Slot Anti Rungkat Terpercaya
Adugaming login Slot Anti Rungkad
kiss69 Daftar Id Slot Terbaik
Agent188 Id Slot Anti Rungkat Terbaik
Moto128 Daftar Slot Anti Rungkad
Betplay138 login Akun Slot Game Online
Letsbet77 Akun Slot Gacor Online
Portbet88 Daftar Slot Terbaik
Jfgaming168 Id Slot Anti Rungkat
Mg138 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terpercaya
Adagaming168 Daftar Akun Slot Terpercaya
Kingbet189 Daftar Slot Anti Rungkat Terpercaya
Summer138 Daftar Slot Anti Rungkat Terbaik
Evorabid77 Id Slot Gacor
bancibet Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya
adagaming168 Akun Slot Anti Rungkat Online
Ilustrasi kamar hotel Greenhost. - Istimewa
Harianjogja.com, JOGJA–Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menilai okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel di Kota Jogja tidak optimal lantaran dipengaruhi keberadaan homestay dan indekos harian dengan harga murah yang menjadi pilihan wisatawan.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eriyanto menuturkan okupansi hotel di Kota Jogja belakangan tidak optimal. Pada libur panjang (long weekend) Idul Adha misalnya okupansi hotel di Kota Jogja hanya mencapai 20-40%. Capaian tersebut lebih rendah dari target yang ditetapkan sekitar 70%.
Selain itu, Deddy menilai okupansi hotel selama libur sekolah tahun ini pun tidak terlalu tinggi. Pihaknya pun menargetkan okupansi hotel mencapai 75%. Hingga saat ini, reservasi hotel masih berkisar 20-30%.
Deddy menilai maraknya keberadaan homestay dan indekos harian yang menawarkan sewa kamar dengan harga lebih rendah daripada sewa kamar hotel menjadi penyebab okupansi kamar hotel di Kota Jogja tidak optimal.
“Mengapa kok turun [okupansi kamar hotel], karena banyak homestay tidak berizin dan [tidak] membayar pajak, kosan harian di Kota [Jogja] banyak. Itu berpengaruh signifikan,” katanya, Sabtu (14/6/2025).
BACA JUGA: Jembatan Pandansimo Segera Beroperasi, TPR Induk Parangtritis Dipindah ke Selatan JJLS
Deddy menilai homestay dan kost harian mampu menawarkan harga sewa kamar lebih rendah daripada sewa kamar hotel lantaran penginapan tersebut tidak membayar pajak sewa kamar, selain itu tidak pula dibebankan dengan komponen pembiayaan untuk sertifikasi hospitality, sebagaimana yang diberlakukan di setiap hotel.
“Kos yang harusnya [disewa] bulanan jadi harian, [rumah] yang harusnya untuk rumah tinggal disewakan [menjadi homestay]. Itu perlu ada penertiban. Kosan itu aturannya itu tidak boleh dijual [disewakan] harian,” katanya.
Deddy mendorong agar Pemkot Jogja selaku pemangku wilayah menertibkan homestay dan kost yang menyewakan kamar tanpa dikenai dengan pajak. Dengan menerima wisatawan yang menginap tanpa dikenai pajak, mereka dapat membandrol harga sewa kamar dengan harga yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan harga sewa kamar hotel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News