Menkes: Banyak Pasien TBC Gagal Sembuh Karena Lamanya Durasi Pengobatan

7 hours ago 4

 Banyak Pasien TBC Gagal Sembuh Karena Lamanya Durasi Pengobatan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Minggu (18/4/2021). - ANTARA/Andi Firdaus

Harianjogja.com, JAKARTA—Banyak kasus pasien tuberkulosis (TBC) gagal sembuh karena durasi pengobatan lama dan banyaknya jumlah obat yang harus dikonsumsi setiap harinya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pengobatan TBC yang sudah berjalan mengharuskan pasien meminum 4-6 tablet per hari dalam jangka waktu 6-22 bulan tanpa berhenti.

"Karena ini banyak yang gagal selesai minum obat, karena enggak tahan dia minum obat selama ini. Padahal kalau enggak tahan, enggak sembuh dia," kata Menkes dalam sesi diskusi mengenai kesehatan di Jakarta, Sabtu (17/5/2025).

BACA JUGA: Transformasi Digital Efisienkan Pelayanan Publik

Budi menjelaskan pada kenyataannya, pasien sulit untuk mengonsumsi obat setiap hari tanpa putus selama minimal 6 bulan untuk sembuh dari TBC. Oleh karena itu, pada tahun lalu pemerintah telah meluncurkan pengobatan TBC dari maksimal 22 bulan, menjadi 6 bulan saja.

Tak cukup sampai di situ, pemerintah juga tengah melakukan uji klinis (clinical trial) terhadap vaksin M72 yang bisa menyembuhkan pasien TBC hanya 90 hari.

"Sekarang kita lagi lakukan clinical trial, yang 6 bulan ini kita mau turunkan mungkin hanya 90 hari, terus lakukan kasus 1 suntikan," kata Budi.

Menurut Budi, suntikan Vaksin M72 efektif untuk mengendalikan TBC sebagai penyakit menular, sama halnya dengan pandemi COVID-19 yang dapat ditangani melalui vaksin.

Budi menilai seluruh kasus pandemi di dunia bisa berhenti dengan ditemukannya vaksin, termasuk pada kasus cacar dan COVID-19 di Indonesia.

BACA JUGA: Workshop Kain Perca Hingga Fashion Show Anak Meriahkan The Lokstop #4 Hari Kedua

"Dulu pandemi yang mengerikan namanya cacar. Kalau saya dilihatin bahunya masih ada goresannya. Cuma Karena pandemi itu sudah hilang, adik-adik itu lengannya lebih mulus. Karena tidak [terkena] cacar," kata Budi.

Budi mencatat bahwa kasus TBC menjadi penyakit menular paling banyak yang membunuh masyarakat di dunia, maupun Indonesia. Di Indonesia, penyakit ini telah merenggut 125 ribu nyawa per tahun, atau dua meninggal setiap lima menit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |