Harianjogja.com, JAKARTA—Metode berhenti merokok bisa dilakukan melalui beberapa cara mulai dari mengurangi, menunda hingga berhenti total. Hal ini diutarakan dokter spesialis pulmonologi Rumah Sakit Universitas Indonesia Aditya Wirawan.
“Ada beberapa metode, kalau mau langsung stop syukur, kedua ada yang ditunda dulu pemberian rokoknya dan ketiga pengurangan jumlah rokok yang dihisap setiap hari atau berangsur-angsur,” kata Aditya dalam diskusi kesehatan yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Adit menjelaskan, cara berhenti merokok bisa dengan metode pengurangan jumlah rokok yang dikonsumsi per harinya. Misalnya perokok membatasi dalam sehari hanya 10 batang rokok saja, lalu di hari berikutnya dikurangi dua batang rokok per hari, sampai hari ke enam terus dikurangi dua batang hingga tidak ada rokok yang dikonsumsi lagi.
Cara lainnya yang disarankan adalah penundaan jam merokok. Dia menjelaskan jika biasanya perokok merokok di jam 9 pagi, maka di hari berikutnya jadwal merokok bisa mundur dua jam ke jam 11 pagi. Sampai akhirnya di hari ke tujuh, hanya merokok satu kali sehari saat malam hari.
“Teknik yang bisa dipakai tergantung mana yang cocok, yang penting keinginannya harus kuat, kalau ada kemauan kuat hari itu berhenti lebih baik,” kata Aditya.
Dia mengatakan, dalam 20 menit saat perokok berhenti merokok, tekanan darah, denyut jantung, hingga aliran darah akan membaik. Sementara dalam 12 jam, semua nikotin sudah diproses dalam tubuh dan tingkat karbon monoksida dalam darah akan kembali normal.
BACA JUGA: Cemaran Bakteri E-Coli di Sebelas Sungai di Sleman Melebihi Ambang Batas
Efek juga terasa dalam dua sampai lima hari ke depan yakni nikotin sudah dikeluarkan tubuh dan fungsi pengecapan kembali normal. Dalam dua sampai enam minggu, risiko infeksi akan membaik dan fungsi saluran pernapasan akan membaik sehingga sesak napas akan berkurang.
Efek jangka panjangnya dalam satu sampai 15 tahun ke depan, akan berkurang risiko jantung koroner, stroke menurun seperti tidak pernah merokok, risiko kanker berkurang 50 persen dan dalam 15 tahun penyebab kematian akan menurun.
Ia juga mengatakan perokok yang berhenti di usia pertengahan 30-an memiliki harapan hidup yang sama dengan yang tidak pernah merokok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara