8000hoki.com Agen situs Slots Maxwin Japan Terbaru Sering Scatter Terus
hoki kilat slot Pusat Akun situs Slot Gacor Singapore Terbaik Pasti Jackpot Full Setiap Hari
1000hoki List Demo server Slots Maxwin Myanmar Terkini Sering Jackpot Full Terus
5000hoki.com Login server Slots Maxwin Cambodia Terbaik Mudah Win Banyak
7000hoki List Platform website Slots Maxwin Malaysia Terkini Sering Lancar Win Terus
9000 Hoki Online Data Akun server Slots Gacor China Terbaru Gampang Menang Full Banyak
List game Slots Gacor Singapore Terbaru Sering Lancar Jackpot Full Online
Idagent138 Akun Slot Maxwin Online
Luckygaming138 login Akun Slot Maxwin
Adugaming Id Slot Terpercaya
kiss69 Id Slot Gacor
Agent188 login Akun Slot Maxwin
Moto128 login Slot Terpercaya
Betplay138 Akun Slot Game Online
Letsbet77 Daftar Akun Slot Game Terbaik
Portbet88 Id Slot Anti Rungkat Online
Jfgaming168 Id Slot Anti Rungkad
Mg138 login Akun Slot Game Online
Adagaming168 Slot Gacor
Kingbet189 login Akun Slot Gacor Terpercaya
Summer138 Id Slot Maxwin Terpercaya
Evorabid77 login Slot Anti Rungkad Terbaik
bancibet Daftar Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya
adagaming168 login Akun Slot Game Online
Polisi menetapkan dua individu sebagai tersangka dalam tragedi longsor yang menelan korban jiwa di lokasi pertambangan batu Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. / Antara.
Harianjogja.com, CIREBON - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bakal memanggil pihak Perum Perhutani terkait longsor yang terjadi di kawasan tambang Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Menurutnya, kejadian tersebut merupakan dampak dari penyimpangan fungsi kawasan hutan yang seharusnya dilindungi, namun kini justru disewakan untuk aktivitas pertambangan.
“Perhutani ini perusahaan pengelola hutan, bukan pengusaha tambang. Tapi sekarang malah jadi PT sewa lahan untuk tambang. Ini dosa,” ujar Dedi saat ditemui di Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Sabtu (31/5/2025).
Ia menyoroti banyaknya perubahan fungsi lahan hutan yang semula kawasan hijau menjadi area pertambangan. Menurutnya, hal ini tidak hanya merusak lingkungan, tapi juga bertentangan dengan mandat Perhutani sebagai BUMN kehutanan.
“Dulu, perkebunan jadi PT sewa tanah. Sekarang Perhutani ikut-ikutan jadi PT sewa lahan tambang. Ini BUMN yang aneh-aneh, harus segera memperbaiki diri,” tegas Dedi.
Data terbaru hingga Sabtu (31/5/2025) pukul 05.00 WIB, selain korban meninggal, terdapat enam orang lainnya yang mengalami luka-luka dan telah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di wilayah Cirebon.
BACA JUGA: Tragedi Longsor Gunung Kuda Cirebon Tewaskan Belasan Orang, Polisi Tetapkan 2 Tersangka
Insiden longsor yang terjadi di kawasan tambang tersebut memicu respons cepat dari tim SAR gabungan yang segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan upaya penyelamatan dan evakuasi.
Proses pencarian korban dilakukan dengan bantuan dua alat berat serta pelibatan berbagai unsur relawan dan petugas gabungan dari instansi terkait.
Enam korban selamat saat ini tengah mendapatkan perawatan intensif di tiga rumah sakit berbeda.
RS Arjawinangun Cirebon merawat dua korban, yakni Efan Herdiansyah asal Pabedilan dan Safitri asal Kertajati, Majalengka. Dua korban lainnya, Aji dan Kurnoto, dirawat di RS Mitra Plumbon.
Sementara RS Sumber Hurip menangani Reni dan Abdurohim, keduanya berasal dari wilayah Kertajati dan Bantarjati, Majalengka.
Sementara itu, jenazah korban yang ditemukan dengan kondisi meninggal dunia telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut. Dari total 14 korban meninggal, 13 di antaranya telah teridentifikasi di RS Arjawinangun dan satu korban lainnya tercatat di RS Sumber Hurip.
Sebanyak 13 orang dilaporkan meninggal dunia di RS Arjawinangun Korban berasal dari berbagai daerah, antara lain Sukandra Bin Hadi (51) dari Desa Girinata, Dukupuntang; Andri Bin Surasa (41) dari Kelurahan Padabenghar, Kuningan; Sukadi Bin Sana (48) dari Kecamatan Astanajapura; Sanuri Bin Basar (47) dari Desa Semplo, Palimanan; dan Dendi Irawan (45) dari Kampung Sukasri, Cimenyan/Bobos, Dukupuntang.
Korban lainnya yakni Sarwa Bin Sukira (36) dari Blok Pontas Kenanga, Sumber; Rusjaya Bin Rusdi (48) dari Blok Beran Barat, Beberan, Palimanan; Suparta Bin Supa (42) dari Desa Kepuh, Palimanan; Rio Ahmadi Bin Wahyudin (28) dari Desa Cikalahang, Dukupuntang; Ikad Budiargo Bin Arsia (47) dari Desa Budur, Ciwaringin; serta Jamaludin (49) dan Wastoni (25) dari Blok Lurah, Krangkeng, Indramayu.
Satu korban lain atas nama Toni, juga berasal dari Desa Kepuh, Palimanan. Hingga saat ini, pihak berwenang masih terus melakukan penyelidikan terkait penyebab kejadian yang menewaskan para korban tersebut.
Satu korban lainnya, Rion Firmansyah (28), asal Gunung Santri, Kelurahan Kepuh, Kecamatan Palimanan, terdata meninggal dunia dan dibawa ke RS Sumber Hurip.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com