Bangunan selter pengungsi di Candirejo. - Istimewa
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul tahun ini akan membangun shelter pengungsian di Padukuhan Rejosari, Serut, Gedangsari. Total anggaran pembangunan tahap pertama mencapai Rp350 juta.
BACA JUGA: Pemkab Gunungkidul Rencanakan Bangun Shelter Pengungsian
Kepala Bidang Perumahan, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Nur Giyanto mengatakan, tahun ini pemkab akan membangun shelter pengungsian di Kapanewon Gedangsari. Tujuan pembangunan shelter untuk menampung pengungsi saat terjadi bencana.
“Jadi lokasinya harus dipastikan aman-aman dari bencana,” katanya, Senin (7/7/2025).
Dia menjelaskan, lokasi yang dipilih untuk pembangunan shelter berada di Padukuhan Rejosari, Serut. Total luas lahan yang dibebaskan mencapai 1.000 meter persegi.
“Masih dalam proses pembebasan. Total anggaran yang kami sediakan untuk pembebasan sebesar Rp215 juta,” ungkapnya.
Menurut Nur Giyanto, pembebasan lahan harus selesai di tahun ini karena akan dilanjutkan proses pembangunan. Pihaknya sudah mengalokasikan anggaran pembangunan sebesar Rp350 juta.
“Kita selesaikan dulu untuk pembebasannya. Setelah itu, baru memikirkan untuk pembangunan shelter pengungsiannya,” katanya.
Meski demikian, ia memastikan, pembangunan shelter di Kalurahan Serut di tahun ini baru tahap pertama. Pasalnya, rencananya masih dilanjutkan di tahun depan.
“Jadi memang dibangun, tapi belum hingga finishing karena masih ada pembangunan lanjutan,” katanya.
Nur Giyanto menambahkan, wacana pembangunan shelter pengungsian tidak hanya dilakukan di Kapanewon Gedangsari. Pasalnya, fasilitas yang sama juga akan dibangun di Kapanewon Semin.
Pihaknya sudah menetapkan lokasi pembangunan berada di Padukuhan Karangpilang Lor, Rejosari. Meski demikian, Nurgiyanto mengungkapkan, untuk pembangunan shelter di Kapanewon Semin baru dilaksanakan di tahun depan.
“Tahun ini baru sebatas pembebasan lahan. Pembangunan shelter direncanakan di 2026. Kalau yang Kalurahan Serut [Gedangsari] dibangun tahun ini,” katanya.
Lurah Serut, Gedangsari, Sugiyanta mendukung penuh rencana pembangunan shelter pengungsian di wilayahnya. Ia mengatakan, keberadaan shelter menjadi sangat penting lantaran Kalurahan Serut memiliki kerawanan tanah longsor karena lokasinya didominasi wilayah perbukitan.
“Akhir 2022 lalu ada peristiwa tanah gerak yang dampaknya ke satu RT. Jadi waktu itu, pondasi rumah bergerak, bagian bawah pencah,” kata Sugiyanta.
Diharapkan dengan adanya shelter, maka saat terdapat bencana alam seperti longsor bisa difungsikan. Salah satunya untuk menampung warga terdampak ke lokasi yang lebih aman. “Mudah-mudahan bisa segera direalisasikan pembangunan shelter ini,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News