Kuntulgunung Berpotensi Bikin Paket Wisata Terpadu Selatan DIY

5 hours ago 2

Kuntulgunung Berpotensi Bikin Paket Wisata Terpadu Selatan DIY Foto udara pembangunan Jembatan Pandansimo di Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (25/6/2025). Jembatan Pandansimo sebagai penghubung Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) antara Kabupaten Kulonprogo dan Bantul sepanjang 1,9 kilometer tersebut rencananya akan diresmikan pada Juli mendatang. Antara - Hendra Nurdiyansyah

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo menyambut baik wacana program Kuntulgunung (Kulonprogo, Bantul Gunungkidul) lantaran sama-sama bertemu di sisi selatan DIY. Pasca tersambungnya dan dioperasionalkan Jembatan Pandansimo sisi selatan Bantul dan Kulonprogo saling terhubung. Penguatan sisi selatan diperlukan untuk menunjang peningkatan pariwisata.

Bupati Kulonprogo, Agung Setyawan mengatakan, kawasan pantai selatan Bumi Binangun akan dibentuk dengan paket wisata lintas daerah. Menurutnya paket wisata lintas daerah itu yang akan menjadi Kuntulgunung karena saling terhubung.

"Kulonprogo memiliki keunggulan komparatif terutama dengan keberadaan Bandara YIA. Jika kunjungan wisatawan meningkat maka akan memberikan dampak langsung pada pendapatan asli daerah, tingkat hunian hotel dan kesejahteraan masyarakat," katanya, Rabu (15/10/2025).

Dia menilai, salah satu destinasi unggulan di selatan Kulonprogo adalah Pantai Glagah yang harus dikenalkan dan dipromosikan. Agung mengklaim, dalam beberapa bulan terakhir kunjungan wisatawan ke Kulonprogo menunjukan tren positif.

Menurutnya, Kuntul Gunung akan dikuatkan untuk meningkatkan kunjungan pelancong dan akan dikemas sebaik mungkin agar menarik minat wisatawan. sebagai landasan sekarang sedang dibentuk rancangan peraturan daerah (Raperda) Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Ripparda) 2026-2045 di DPRD Kulonprogo.

"Kita perlu mengemas sisi utara dengan Gelang Projo dan sisi selatan Kuntulgunung dan wisata di tengah termasuk Sermo ini memang kita kuatkan sehingga perlu Raperda Ripparda," ujarnya.

Agung menuturkan, Kulonprogo pada dasarnya memang daerah pariwisata yang eksotik hanya belum tergarap dengan baik. Destinasi wisata Kulonprogo menarik sehingga diminati pelancong dari luar daerah. Sekarang Raperda Ripparda sedang dalam proses untuk disahkan. "Segera kita akan jalankan 2026 kita datangkan investor untuk mengemas pariwisata," ucapnya.

Ketua DPRD Kulonprogo, Aris Syarifudin memastikan Raperda Ripparda akan menjadi prioritas di akhir 202

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |