Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Bupati Gunungkidul bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup menggalakkan kegiatan Jumat bersih. Program ini menjadi bagian mewujudkan visi misi bupati tentang Program Alam Lestari di Bumi Handayani.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, ada kegiatan Jumat Bersih Bebas Sampah sebagai realisasi dari program alam Lestari, sesuai dengan visi misi yang dimiliki. Program ini tidak hanya menyasar ke kali bersih, tapi juga ke tempat lain seperti fasilitas umum pasar hingga kawasan pantai.
“Untuk kali ini kegiatan bersih-bersih dilaksanakan di kawasan Pantai Drini di Kalurahan Banjarejo, Tanjungsari,” kata Hary kepada wartawan, Jumat (23/5/2025).
Total ada sekitar 300-an personel yang mengikuti kegiatan bersih-bersih ini, mulai dari anggota TNI/Polri, petugas kebersihan hingga kalangan Masyarakat hingga pegawai di lingkup Pemkab.
Dia menjelaskan, lokasi kebersihan di Pantai Drini dipilih karena menjadi salah satu titik strategis. Area ini tidak hanya menjadi destinasi wisata, namun juga aktivitas pelelangan ikan. Selain itu, juga ada sungai yang permukaannya belum tertangani maksimal.
BACA JUGA: PT KAI Meminta Warga Lempuyangan Mengosongkan Rumah Sengketa Dalam Tujuh Hari
“Pantai Drini lengkap aktivitasnya, tapi sebagian spot belum tersentuh gerakan masyarakat sehingga program bersih-bersih dilaksanakan di tempat ini. Tujuannya tidak hanya untuk kebersihan, tapi juga menjaga citra wisata Gunungkidul,” katanya.
Ke depannya mengajak masyarakat dan pelaku wisata agar menerapkan pengelolaan limbah yang berwawasan lingkungan. “Tujuannya agar ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi,” ungkapnya.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih hadir langsung dalam kegiatan kegiatan Jumat bersih di Pantai Drini. Adapun yang menjadi sasaran difokuskan membersihkan aliran sungai di Pantai Drini dan lainnya.
“Kebetulan ada bagian spot yang kumuh, kami temukan tumpukan sampah berupa batang pohon, ranting, serta keberadaan bangunan liar yang menyempitkan akses sungai. Ini dapat mengganggu keindahan pantai, maka dibersihkan,” kata Endah.
Menurut dia, kegiatan bersih-bersih ini membutuhkan keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan secara berkelanjutan.
Ia mencontohkan keberhasilan penanganan di sungai Kepek, yang kini rutin dipantau dan dibersihkan oleh warga bersama Dinas Lingkungan Hidup. “Makanya harus dirawat dan dijaga bersama untuk keindahan serta mengurangi risiko bencana,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News