Kegiatan Edrek Digelar di Festival Telaga Dondong Gunungkidul, Begini Tujuannya

11 hours ago 6

Kegiatan Edrek Digelar di Festival Telaga Dondong Gunungkidul, Begini Tujuannya Sejumlah warga mengikuti kegiatan Edrek untuk menangkap ikan di Telaga Dondong di Kalurahan Jetis, Saptosari. Minggu (27/4 - 2025) ist

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Warga antusias mengikuti kegiatan menangkap ikan di Telaga Dondong di Kalurahan Jetis, Saptosari, Minggu (27/4/2025). Kegiatan ini menjadi rangkaian Festival Telaga 2025 Gunungkidul yang berlansung sejak Sabtu (26/4/2025).

Ketua Penyelenggara Festival Telaga Dondong, Dwi Paemo mengatakan, aksi menangkap ikan yang dilakukan warga bukan semata-mata untuk mendapatkan hasil tangkapan. Namun juga menjadi bagian melestarikan telaga karena aktivitas juga diikuti kegiatan Edrek atau menginjak-injak dasaran telaga yang airnya telah surut.

Diharapkan melalui kegiatan ini bisa menutupi pori-pori di dasar telaga sehingga air yang tertampung nantinya tidak mudah terserap ke dalam tanah. “Ini jadi bagian revitalisasi telaga berbasis kearifan lokal. Kegiatan dipelopori oleh pemuda pemudi di Padukuhan Dondong dengan didukung sejumlah komunitas agar dapat mengembalikan fungsi dari telaga,” kata Paemo, Minggu siang.

BACA JUGA: Pendaftaran Masih Berlansung, 2.433 Anak di Gunungkidul Berpeluang Masuk ke Sekolah Rakyat

Dia menjelaskan, pelaksanaan festival telaga diisi sejumlah kegiatan. Selain ada Edrek se-kampung, juga terdapat rangkaian pawai gunungan, ritual doa baik, pentas warga, musik Lestari, menanam pohon, pameran seni rupa hingga camping ekologi.

“Acara berjalan lancar dan Masyarakat antusias mengikuti hingga selesai,” katanya.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengapresiasi dan senang dengan penyelenggaraan Festival Telaga Dondong. Pasalnya, kegiatan ini merupakan upaya untuk melesatarikan keberadaan telaga.

“Warisan leluhur kita harus dilestarikan. Dulu kita mengambil air di telaga, maka harus kita jaga sumber air ini,” kata Mbak Endah.

Menurut dia, data dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP), total ada sekitar 340 telaga di Gunungkidul. Namun, yang masih berfungsi dengan baik dan airnya tidak habis saat kemarau tinggal 20 telaga.

Disinggung mengenai revitalisasi telaga, Bupati menekankan untuk tidak asal-asalan. Pasalnya, didalam merevitalisasi telaga harus dilaksanakan kajian dan riset yang mendalam.

“Harus ada riset dan teori bagaimana menahan air agar tidak habis, ini juga bisa dilakukan oleh Badan Riset. Apakah harus diperbaiki menggunakan geo membran atau ada teknologi lain yang bisa efektif agar telaga berfungsi dengan baik,” kata dia.

Dukuh Dondong, Wagiri mengatakan, keberadaan telaga di wilayahnya sudah pernah dilakukan perbaikan untuk mengembalikan fungsinya. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena air didalam telaga tetap mengering.

“Harapannya ada perbaikan yang permanen sehingga telaga bisa berfungsi dengan sempurna,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |