Jejak Terakhir Paus Fransiskus di Indonesia dan Pesan Abadi untuk Umat Beragama

2 hours ago 2

  1. PERISTIWA

Paus Fransiskus melakukan kunjungan bersejarah di Indonesia pada September 2024 lalu. Paus memberikan pesan mendalam bagi seluruh umat beragama.

Senin, 21 Apr 2025 15:53:18

Jejak Terakhir Paus Fransiskus di Indonesia dan Pesan Abadi untuk Umat Beragama Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal (©Yasuyoshi Chiba/Pool via REUTERS)

Dunia berduka atas meninggalnya pemimpin Gereja Katolik ke-266 Paus Fransiskus. Paus tutup usia di usia ke 88. Kepergian Paus meninggalkan duka mendalam bagi seluruh umat Katolik di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Paus melakukan kunjungan bersejarah sekaligus yang terakhir di Indonesia pada September 2024.

Kunjungan Paus itu menandai kunjungan Paus ketiga ke negara ini setelah Paus Paulus VI pada 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 1989. Kunjungan ini berlangsung selama empat hari, dari tanggal 3 hingga 6 September, dan menjadi bagian dari perjalanan apostoliknya ke Asia-Pasifik.

Kunjungan tersebut diwarnai oleh serangkaian pertemuan penting dengan Presiden Joko Widodo, tokoh agama, dan masyarakat sipil, dengan puncaknya adalah pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal Jakarta.

Kunjungan Paus Fransiskus bukan sekadar kunjungan kenegaraan biasa. Ia membawa pesan perdamaian, toleransi, dan dialog antarumat beragama yang begitu kuat bagi Indonesia, negara dengan keberagaman penduduk yang luar biasa. Pertemuan di Masjid Istiqlal, salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara, menjadi simbol nyata komitmen Paus Fransiskus terhadap kerukunan antaragama dan persaudaraan universal.

Selain pertemuan antaragama, Paus Fransiskus juga memimpin misa besar yang dihadiri sekitar 87.000 umat Katolik di Jakarta. Kunjungan ini juga menjadi momentum penting bagi peningkatan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Vatikan, memperkuat kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang, termasuk isu-isu kemanusiaan dan global.

Jejak Terakhir Paus Fransiskus di Indonesia dan Pesan Abadi untuk Umat Beragama Paus Fransiskus berdiri di balkon utama Basilika Santo Petrus untuk menyampaikan pesan Urbi et Orbi dan berkat bagi kota dan dunia sebagai bagian dari perayaan Paskah di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, pada 20 April 2025, sebelum dikabarkan meninggal dunia pada Senin (21/4/2025). ©Tiziana Fabi/AFP

Kedatangan Penuh Makna

Paus Fransiskus tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada 3 September 2024, disambut dengan hangat oleh Presiden Joko Widodo dan masyarakat Indonesia. Kunjungan ini, yang sempat tertunda akibat pandemi COVID-19, menjadi bagian dari perjalanan apostolik ke Asia-Pasifik, dengan Indonesia sebagai negara pertama dalam rangkaian lawatan ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.

Dikenal karena kesederhanaannya, Paus Fransiskus memilih menginap di Kedutaan Takhta Suci Vatikan di Jakarta, menolak akomodasi mewah. Selama di Jakarta, Paus menoIak menaiki mobil mewah. Dia memilih kendaraan Toyota Zenix untuk mobilitas. Dia juga menggunakan pesawat komersial Alitalia untuk perjalanan dari Roma ke Jakarta, sebuah langkah yang mencerminkan gaya hidupnya yang rendah hati.

Pesan Persaudaraan di Gereja Katedral

Paus Fransiskus mengunjungi Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga di Jakarta. Dalam pertemuan dengan uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris, dan katekis, ia menyerukan umat Katolik untuk hidup dalam persaudaraan tanpa memandang perbedaan, sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

Ia menekankan tiga keutamaan: iman, persaudaraan, dan bela rasa, yang dinilainya mencerminkan karakter bangsa Indonesia yang beragam. Kursi yang digunakan Paus dalam kunjungan ini menjadi simbol keberagaman Indonesia.

Dua kursi, satu rotan dan satu sofa, dibuat oleh siswa SMK Pendidikan Industri Kayu Atas (PIKA) Semarang dari berbagai latar belakang agama, termasuk Islam, Kristen, Katolik, dan Buddha. Kisah ini menjadi bukti harmoni antaragama yang dijunjung tinggi selama kunjungan Paus.

Jejak Terakhir Paus Fransiskus di Indonesia dan Pesan Abadi untuk Umat Beragama Kondisi kesehatan Paus Fransiskus di Rumah Sakit Gemelli, Roma, dilaporkan stabil setelah dirawat karena pneumonia ganda; Vatikan memberikan pernyataan resmi terkait perkembangan kesehatannya. © 2025 Antaranews

Dialog Penuh Toleransi di Masjid Istiqlal

Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus mengaku berbahagia bisa berada di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Keberadaan masjid tersebut dinilainya menjadi anugerah bagi Bangsa Indonesia.

"Saudara dan saudari terkasih selamat pagi, saya bahagia bisa berada di sini, di masjid terbesar di Asia bersama Anda semua. Saya menyapa Imam Besar dan berterima kasih atas sambutannya yang disampaikan kepada saya," tutur Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (5/9).

Dia menyebut, Masjid Istiqlal merupakan tempat ibadah bagi umat manusia. Di masjid ini, kata Paus Fransiskus, semua orang bisa berdoa kepada Tuhan.

"Yang mengingatkan kepada kita bahwa tempat ibadah dan berdoa ini juga merupakan rumah besar untuk umat manusia, tempat semua orang bisa masuk dan meluangkan waktu untuk diri mereka, guna menciptakan ruang bagi kerinduan akan Dia yang tak terbatas, yang dibawa oleh kita masing-masing dalam hati kita," sambungnya.

Paus Fransiskus mengulas, umat manusia yang memasuki Masjid Istiqlal tentu turut mengejar dan mencari spirit perjumpaan dengan Tuhan, dan mengalami suka cita persahabatan dengan sesama.

Dia pun mengaku takjub, bahwa Masjid Istiqlal dirancang oleh arsitek Friedrich Silaban yang merupakan penganut Kristen, yang memenangkan sayembara desain di masa pemerintahan Soekarno.

"Ini membuktikan bahwa dalam sejarah bangsa ini dan dalam budaya yang berkembang di sini, masjid seperti tempat ibadah lainnya adalah ruang dialog, ruang untuk saling menghormati dan hidup bersama dalam damai di antara agama-agama dan berbagai kepekaan rohani yang berbeda," jelas dia.

"Ini adalah sebuah anugerah besar, di mana setiap hari anda dipanggil untuk merawatnya, sehingga pengalaman keagamaan anda dapat menjadi titik rujukan bagi masyarakat yang damai dan bersaudara, dan tidak pernah menjadi alasan untuk menutup diri dan berseteru," ungkap Paus Fransiskus.

Misa Akbar di GBK: Semangat Persatuan

Puncak kunjungan Paus adalah Misa Akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada 5 September 2024, yang dihadiri oleh sekitar 86.000 umat Katolik. Dalam khotbahnya, Paus mengajak masyarakat Indonesia untuk terus menabur benih cinta, menjaga perdamaian, dan menjadi pembangun persatuan. Ia memuji keberagaman Indonesia dengan pesan,

“Janganlah lelah bermimpi tentang persaudaraan!," pesan Paus.

Banyak umat dari berbagai daerah, termasuk Papua, rela melakukan perjalanan jauh untuk menghadiri misa ini. Reggie Belau dari Papua, misalnya, menyebut kehadiran Paus sebagai berkat bagi Indonesia, khususnya bagi masyarakat Papua.

Advokasi Lingkungan

Selama kunjungan di kompleks Gereja Katedral, Paus Fransiskus menerima bibit pohon bakau dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, sebagai simbol komitmen terhadap pelestarian lingkungan.

Paus memberkati bibit tersebut, yang kemudian didistribusikan ke lima lokasi di Indonesia, termasuk Jakarta dan Kalimantan Timur. Tindakan ini sejalan dengan ensikliknya, Laudato Si’, yang menyerukan perlindungan bumi dari krisis ekologis.

Jejak Terakhir Paus Fransiskus di Indonesia dan Pesan Abadi untuk Umat Beragama The leader of the Catholic Church appoints 21 cardinals this weekend. Pope Francis is further shaping the circle of senior Catholic clergy who will eventually elect his own successor in the conclave. © 2024 merdeka.com

Paus Kunjungi Istana

Paus Fransiskus menyebut keragaman Indonesia yang luar biasa dapat menjadi contoh dunia. Paus Fransiskus menilai keberagaman justru menciptakan kehidupan yang damai.

"Sri Paus juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki keragaman yang sangat luar biasa dan dapat menjadi contoh dunia di mana keberagaman ini justru dapat hidup menciptakan kehidupan yang damai," kata Menteri Luar Negeri saat mendampingi Presiden Joko Widodo bertemu Paus Fransiskus di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (4/9).

Dia juga terkesan dengan cara Indonesia merayakan perbedaan. Paus menilai pendidikan sangat penting agar anak-anak dapat menghargai perbedaan dan menjaga kerukunan.

"Di sinilah fungsi pendidikan, sekolah sangat penting karena dari sejak muda anak-anak penting untuk dididik menghargai perbedaan. Jika mereka semua, kita semua menghargai perbedaan maka perdamaian akan dapat terjaga," jelasnya.

"Beliau (Paus) menyampaikan pesan kepada bapak Presiden untuk disampaikan salamnya kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama untuk anak-anak muda dan anak-anak Indonesia beliau secara khusus menyampaikan salamnya," sambung Retno.

Warisan Terakhir Paus untuk Indonesia

Mantan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan tiga pesan utama yang diungkapkan oleh Pemimpin umat Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus untuk masyarakat Indonesia.Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Paus Fransiskus kepada Menag Yaqut saat mengantarkan Bapa Suci itu ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, untuk melanjutkan perjalanan apostoliknya di Asia Pasifik.

"Ada tiga pesan pokok yang juga disampaikan Paus Fransiskus. Pertama, keragaman di Indonesia merupakan kekuatan dan harus dipelihara dan menjadi anugerah bagi Bangsa Indonesia," kata Menag Yaqut di Jakarta, Jumat (6/9).

Kedua, menurut Yaqut, Paus Fransiskus berpesan agar senantiasa mengedepankan dialog untuk mengatasi setiap perbedaan dan perselisihan.

Ketiga, lanjut dia, Paus Fransiskus berpesan agar masyarakat menjaga lingkungan untuk tetap hijau, karena itu menjadi milik atau hak generasi yang akan datang.

Menurut Menag Yaqut, ketiga pesan itu sejalan dengan pesan yang selalu disampaikan Presiden RI Joko Widodo.

"Ada kesamaan pesan antara Presiden Joko Widodo dengan Paus Fransiskus yang disampaikan beliau hari ini. Dan saya kira ini menjadi pesan yang penting untuk kita," ujarnya

Artikel ini ditulis oleh

Raynaldo Ghiffari Lubabah

R

Reporter

  • Raynaldo Ghiffari Lubabah
 Tuhan Berkati Indonesia

Pesan dan Doa Paus Fransiskus Tertulis di Buku Tamu Istana: Tuhan Berkati Indonesia

Sama seperti tamu negara lainnya, Paus Fransiskus meninggalkan goresan di buku tamu kehormatan di Istana Merdeka Jakarta.

Paus Fransiskus Tiba di Istana Merdeka Jakarta, Disambut Langsung Jokowi

Paus Fransiskus Tiba di Istana Merdeka Jakarta, Disambut Langsung Jokowi

Kedatangan Kepala Negara Vatikan itu untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Doa untuk Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia

Doa untuk Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia

Kedutaan Besar Vatikan meluncurkan Doa untuk Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia.

 Salam Hangat untuk Presiden Terpilih
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia 3 September 2024

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia 3 September 2024

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia 3 September 2024

3 Uskup Roma yang Gelar Lawatan ke Indonesia, Terbaru Paus Fransiskus Usai 35 Tahun Berlalu
Menag Harap Paus Fransiskus Melihat Keberagaman di Indonesia Terjaga Dengan Baik

Menag Harap Paus Fransiskus Melihat Keberagaman di Indonesia Terjaga Dengan Baik

Menag menyampaikan bahwa kunjungan ini harus dimaknai sebagai keinginan untuk membangun perdamaian.

Bawa Pesan Perdamaian, Paus Fransiskus Pilih Indonesia sebagai Contoh Miniatur Keberagaman

Bawa Pesan Perdamaian, Paus Fransiskus Pilih Indonesia sebagai Contoh Miniatur Keberagaman

Romo Ulun menjelaskan, meski kunjungan ini sempat tertunda akibat pandemi COVID-19 pada 2020 lalu

 Semarak Gereja Katedral Jakarta Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia
Paus Fransiskus Ajak Umat Wujudkan Kehidupan Seperti Prinsip Tradisional Pancasila

Paus Fransiskus Ajak Umat Wujudkan Kehidupan Seperti Prinsip Tradisional Pancasila

Paus menginginkan seluruh perwakilan umat Katolik yang hadir dalam pertemuan tersebut untuk tidak membeda-bedakan antara satu sama lain.

Terakhir Datang pada Tahun 1989 Silam, Intip Sejarah Kunjungan Paus ke Indonesia

Terakhir Datang pada Tahun 1989 Silam, Intip Sejarah Kunjungan Paus ke Indonesia

Pada kunjungan Paus Fransiskus pada 3-6 September 2024 menjadi yang pertama setelah 35 tahun lalu tepatnya pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Bertolak ke Papua Nugini, Paus Fransiskus Akhiri Kunjungan Bersejarah di Indonesia

Bertolak ke Papua Nugini, Paus Fransiskus Akhiri Kunjungan Bersejarah di Indonesia

Paus Fransiskus akan melanjutkan kunjungan apostoliknya ke Papua Nugini, sebagai salah satu tujuan tur Asia-Pasifik.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |