Musuh alami tikus sehingga diharapkan bisa membantu dalam upaya mengurang serangan hama tikus. Foto diambil beberapa waktu lalu. / Foto Istimewa POPT Kabupaten Sleman
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman menyampaikan bahwa serangan tikus di Kabupaten Sleman meningkat sepanjang Januari hingga April 2025. Area pertanian yang menjadi terserang mencapai 179 hektare.
Plt Kepala DP3 Sleman, Rofiq Andriyanto, mengatakan ketersediaan pangan bagi tikus yang notabe sebagai hama di area persawahan meningkat lantaran pertanaman padi banyak.
BACA JUGA: Ratusan Hektare Sawah di Sleman Diserang Tikus
Data DP3 yang dihimpun dari petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) ada 179 hektare area persawahan jadi sasaran serangan hama tikus. DP3 bersama kelompok tani kemudian menggelar gerakan pengendalian dengan sasaran area persawahan seluas 4.236 meter persegi.
"Bentuk gerakan itu meliputi gropyokan, pengumpanan, pengemposan, dan pemanfaatan musuh alami," katanya, Senin (2/6/2025).
Pengemposan adalah metode pengendalian hama tikus dengan memasukkan asap, biasanya dari pembakaran belerang atau bahan organik lainnya, ke dalam lubang atau sarang tikus untuk membunuh mereka. Inovasi yang telah dibuat Dinas Pertanian ini guna menurunkan hama tikus adalah penembakan dengan menggandeng komunitas sniper sebagaimana dilakukan di Kalurahan Sedangmulyo, Minggir pada Februari dan April 2025.
Rofiq mengungkapkan, metode pengumpanan tidak dapat dilakukan ketika pertumbuhan tanaman padi masuk fase generatif. Metode ini dilakukan dengan menggunakan umpan yang telah diolah dengan racun atau bahan kimia tertentu seperti petrokum dan biyoso.
Adapun gerakan pencegahan yang dapat petani lakukan dengan menjaga kebersihan lahan dari gulma dan saluran air yang dapat digunakan untuk bersembunyi tikus dan pemasangan perangkap tikus dengan pasang trap barrier system dan perangkap bubu.
“Hampir semua wilayah diserang hama tikus. Tapi mayoritas serangan ada di sleman bagian barat,” katanya.
Ihwal lomba menembak tikus yang digelar di Sendangmulyo pada Februari 2025, Rofiq menyatakan, para peserta mendapat hampir 1.000 tikus dalam satu kali gelaran lomba tersebut. DP3 pun memberi reward atau apresiasi atas hasil buruan sebesar Rp3.000 per ekor dengan kuota maksimal 2.000 ekor.
Sleman Timur Cenderung Aman dari Serangan Tikus.
Ketua Forum Petani Kalasan, Janu Riyanto mengatakan, hama tikus ada hanya saja, tidak sebanyak yang terjadi di wilayah Sleman barat.
"Memang ada hanya berada di ambang bawah. Artinya, tikus memang ada tapi tidak ada lonjakan,” kata Janu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News