Hamas Makin Gencar Diskusi dengan Mediator Demi Gencatan Senjata Gaza

3 days ago 13

CNN Indonesia

Sabtu, 29 Mar 2025 05:30 WIB

Diskusi dengan Mesir dan Qatar makin intensif dilakukan Hamas demi gencatan senjata permanen di Gaza bisa terlaksana segera. Diskusi dengan Mesir dan Qatar makin intensif dilakukan Hamas demi gencatan senjata permanen di Gaza bisa terlaksana segera. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan pembicaraan mereka dengan mediator mengenai kesepakatan gencatan senjata semakin meningkat karena Israel terus melakukan operasi intensif di Gaza.

Beberapa sumber Palestina mengatakan pembicaraan dimulai pada Kamis (27/3) malam di Doha antara Hamas dan mediator dari Mesir dan Qatar, menghidupkan kembali kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera untuk Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berharap beberapa hari mendatang akan membawa terobosan nyata dalam situasi perang, menyusul komunikasi yang intensif dengan dan antara mediator dalam beberapa hari terakhir," Bassem Naim, anggota biro politik Hamas.

"Pembicaraan tersebut bertujuan untuk mencapai gencatan senjata, membuka penyeberangan perbatasan, (dan) mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan", kata Naim pada Jumat (28/3) seperti diberitakan AFP.

Naim mengatakan Hamas melakukan pembicaraan dengan pendekatan "penuh tanggung jawab, kepositifan, dan fleksibilitas", dengan fokus untuk mengakhiri perang.

[Gambas:Video CNN]

Ia menggarisbawahi hal terpenting pembahasan itu adalah proposal bertujuan memulai kembali "negosiasi pada tahap kedua, yang harus mengarah pada akhir perang sepenuhnya dan penarikan pasukan pendudukan."

Gencatan senjata yang rapuh membuat ketenangan selama berminggu-minggu di Jalur Gaza berakhir pada 18 Maret. Saat itu, Israel melanjutkan pengebomannya di seluruh wilayah tersebut.

Negosiasi pada tahap kedua gencatan senjata terhenti karena perbedaan keinginan Israel dan Hamas.

Israel menuntut fase kedua adalah tahap awal gencatan senjata yang diperpanjang, sedangkan Hamas kukuh perundingan pada tahap kedua untuk mengarah gencatan senjata permanen di Gaza.

Pembicaraan di Doha dimulai sehari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan merebut sebagian wilayah Gaza jika Hamas tidak membebaskan sandera, dan Hamas memperingatkan mereka akan kembali "dalam peti mati" jika Israel tidak berhenti membom wilayah Palestina.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 896 orang telah tewas sejak Israel melanjutkan serangan setelah gencatan senjata fase pertama berakhir.

Beberapa hari setelah Israel memperbarui serangannya, Hamas juga meluncurkan roket ke Israel dari Gaza.

Selama fase pertama gencatan senjata yang berlangsung pada 19 Januari, 1.800 tahanan Palestina dibebaskan sebagai ganti 33 sandera Israel yang ditawan di Gaza, sebagian besar sejak 7 Oktober 2023.

Dari 251 sandera yang ditawan, AFP memberitakan 58 orang masih ditawan di Gaza, termasuk 34 yang menurut militer Israel telah tewas.

(afp /chri)

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |