Fenomena Bangunan Ruang Kelas Rusak hingga Ambruk Terjadi di Kawasan Metropolitan SCBD Sleman

4 hours ago 2

Fenomena Bangunan Ruang Kelas Rusak hingga Ambruk Terjadi di Kawasan Metropolitan SCBD Sleman Ruangan kelas di SDN Kledokan ambrol. - BPBD Sleman.

Harianjogja.com, SLEMAN—Peristiwa ruang kelas ambrol terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kledokan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman pada Minggu (4/5/2025). Menariknya, insiden ini menimpa sebuah sekolah yang berada di kawasan Metropolitan Seturan Caturtunggal Babarsari Depok atau populer dengan sebutan SCBD Sleman.

Gedung sekolah ini diapit sejumlah hotel berbintang dan dikenal sebagai pusat perekonomian kawasan Caturtunggal, Depok, Sleman. Bangunan sekolah ini juga dekat dengan sejumlah kampus negeri dan swasta ternama bahkan lembaga pendidikan berbasis riset milik pemerintah pusat.

Penyebab ambrolnya ruang kelas tersebut disebabkan karena usia. Tercatat usia bangunan ruang kelas itu sekitar 17 tahun. Belum sempat dilakukan renovasi, sudah ambruk lebih dulu. Untungnya peristiwa itu terjadi saat dinihari, di mana tidak ada siswa di dalam kelas.

BACA JUGA: Sleman Dihajar Cuaca Ekstrem sejak Kamis, Pohon Tumbang hingga Joglo Milik Warga Ambruk

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman telah mengetahui kejadian atap ruang kelas VI Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kledokan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman pada Minggu (4/5/2025).

Disdik bersama perangkat daerah terkait berencana meninjau SDN Kledokan pada Senin (5/5/2025) untuk melakukan asesmen. Hasil asesmen akan menjadi bahan pengusulan anggaran perbaikan/ pembangunan.

Plt Kepala Disdik Sleman, Mustadi, mengatakan dia belum dapat menyampaikan plot anggaran perbaikan/ pembangunan infrastruktur pendidikan. Apabila SDN Kledokan tidak masuk dalam daftar sekolah sasaran perbaikan, maka perlu ada pengusulan anggaran.

“Kalau saya ditanya bagaimana anggaran perbaikan ruang kelas SDN Kledokan yang atapnya ambrol itu ya saya belum tahu. Tapi kami sudah merespon kejadian tersebut, termasuk kegiatan belajar mengajar Senin besok,” kata Mustadi dihubungi, Minggu (4/5/2025).

Mustadi akan meminta hasil asesmen dan saran dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sleman.

Atap ruang kelas VI Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kledokan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman ambrol dan menimpa bangku-bangku siswa pada Minggu (4/5/2025) pukul 00.00 WIB. Beruntung tidak ada kegiatan belajar mengajar, sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Kepala SDN Kledokan, Sulismiyatun, mengatakan rangka atap yang lapuk ditambah dengan situasi hujan deras berangin menjadi sebab utama ambrolnya atap tersebut. Dia baru mengetahui kejadian tersebut pukul 05.00 WIB.

Adapun kelas tersebut akan digunakan sebagai ruang transit asesmen standardisasi pendidikan daerah (ASPD) pada Senin (5/5). Sebab ruang kelas V dan IV berdekatan dengan ruang kelas VI, maka kedua ruang kelas tersebut tidak dapat digunakan untuk ASPD.

BACA JUGA: Puluhan Gedung Sekolah di Bantul Butuh Perbaikan, Rata-rata Kerusakan Atap Bangunan

Ruang asesmen dipindah di ruang kelas I dan II yang berada di sisi utara atau paling pojok, jauh dari ruang kelas VI. Sebab itu, siswa kelas I dan II belajar secara daring/ online menggunakan bermacam aplikasi.

Sebelum Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendapat laporan, guru, wali murid, warga, termasuk ketua RT, RW, dan dukuh bergotong royong membersihkan ruang tersebut. Pembersihan memakan waktu lima jam sejak pukul 07.00 WIB.

“Untung sekali tidak ada kegiatan belajar mengajar. Soalnya ada 24 anak yang mengisi kelas VI. Kondisi awal tadi mengerikan,” kata Sulismiyatun ditemui di SDN Kledokan, Minggu.

BPBD telah menutup tembok bagian barat kelas tersebut dengan terpal guna mencegah beban apabila hujan turun. Sulismiyatun memohon ada renovasi ada pembangunan ruang kelas baru. Dengan begitu kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar kembali.

Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, mengatakan pihaknya baru mendapat laporan ambrolnya atap ruang kelas tersebut pukul 10.40 WIB. Atap yang ambrol berukuran 8 X 7 meter persegi.

“Kami sudah menyampaikan ke Disdik untuk pembenahan dan memberi terpal untuk menutup almari, kursi, dan meja,” kata Makwan.

BPBD juga merekomendasikan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sleman untuk mengecek struktur bangunan kelas tersebut guna mencegahan ambrolan lain.

Menurut Makwan, pembangunan atap sekolah tersebut dilakukan sejak 2008, sudah 17 tahun usia atap tersebut. Kerangka atap yang lapuk bukan hanya ruang kelas VI saja, masih ada ruang lain dengan usia kerangka atap belasan tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |