Pemkab Bantul Masih Mendata Calon Siswa Sekolah Rakyat

5 hours ago 1

Pemkab Bantul Masih Mendata Calon Siswa Sekolah Rakyat Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul, Nugroho Eko Setyanto. - Antara

Harianjogja.com, BANTUL -Pemkab Bantul masih melakukan pendataan terhadap anak-anak calon siswa atau peserta didik dalam program Sekolah Rakyat, sekolah untuk miskin agar mendapat pendidikan berkualitas.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Bantul Nugroho Eko Setyanto di Bantul, Minggu, mengatakan dalam mewujudkan Sekolah Rakyat, koordinasi dengan instansi terkait terus dilakukan, salah satunya menyiapkan siswa yang bisa disasar dalam program Kementerian Sosial itu.

"Kalau untuk perekrutan guru, pembahasan kita belum sampai ke situ, saat ini kita informasi dari Dinas Sosial ini sedang mendata tentang anak-anak calon yang akan masuk di sana (Sekolah Rakyat)," katanya.

Dia menjelaskan terhadap anak anak berasal dari keluarga kurang mampu yang masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) tersebut, nantinya diseleksi oleh tim dari Kementerian Sosial RI.

"Untuk sementara ini kemarin informasinya yang masuk sebanyak 333 anak, tetapi tetap masih ada seleksi," katanya.

BACA JUGA: Minat Masyarakat Kota Jogja Ikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis Masih Minim

Dia mengatakan 333 anak tersebut sesuai dengan kebutuhan untuk Bantul, dengan harapan nantinya dapat dikaver Sekolah Rakyat yang akan didirikan di beberapa wilayah di Yogyakarta.

"Kalau kuota kan dari setiap sekolah 100 (anak), jadi di provinsi DIY itu ada dua Sekolah Rakyat, pertama di Sonosewu, Kasihan, yang satu lagi di wilayah Kabupaten Sleman saya lupa lokasi persisnya, jadi ada dua Sekolah Rakyat di DIY," katanya.

Terkait dengan kurikulum yang akan diterapkan dalam Sekolah Rakyat, Nugroho menyatakan belum mendapat arahan resmi dari pemerintah pusat.

Selain itu, katanya, mekanisme perekrutan tenaga didik belum ada petunjuk pelaksanaan.

"Kalau kurikulum belum ada koordinasi dinas, kita masih menunggu juklaknya. Dan untuk saat ini sementara baru yang SMA (Sekolah Menengah Atas), ini untuk yang SD dan SMP belum, kita masih menunggu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |