Pekerja saat mengevakuasi ekskavator yang terjebak selama 10 tahun di danau buatan area 2 Kebun Buah Mangunan, Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Bantul belum lama ini - Istimewa
Harianjogja.com, BANTUL–Satu unit ekskavator yang telah terjebak hampir satu dekade di danau buatan area 2 Kebun Buah Mangunan, Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Bantul, akhirnya dievakuasi. Proses evakuasi berlangsung cukup lama dan menyita perhatian warga yang penasaran melihat langsung alat berat yang tertanam dalam lumpur itu dikeluarkan.
BACA JUGA: Ratusan Botol Miras Oplosan Disita Polres Bantul
Pantauan di lokasi menunjukkan kondisi danau telah dikeringkan. Tidak ada genangan air, hanya terlihat lumpur tebal, enceng gondok, serta satu unit truk crane yang tengah menarik potongan ekskavator. Beberapa pekerja tampak berjibaku menyingkirkan lumpur yang menutupi sebagian badan ekskavator.
Salah satu warga menyebut proses evakuasi sudah berlangsung sejak Sabtu (24/5/2025) lalu, diawali dengan mengosongkan air danau. “Sabtu mulai dikuras, pengangkatan ekskavator dimulai Senin (26/5/2025),” ujar warga tersebut yang enggan disebut namanya. Ia memperkirakan proses bisa memakan waktu hingga lebih dari sepekan karena sebagian alat masih tertutup lumpur tebal.
Ekskavator ini bukan barang baru. Berdasarkan keterangan karyawan Kebun Buah Mangunan, Sugiarto, 43, alat berat itu terjebak sekitar tahun 2015-2016 saat proyek pendalaman danau oleh Dinas Pertanian. Kala itu, musim kemarau membuat dasar danau terlihat kering, dan ekskavator dikerahkan untuk memperbesar kapasitas tampungan air. Namun, alat justru terbenam dan gagal diangkat kembali.
Lurah Mangunan, Aris Purwanto membenarkan proses evakuasi yang baru berjalan beberapa hari ini. Ia memperkirakan butuh waktu sekitar 10 hari untuk menyelesaikan evakuasi secara keseluruhan. “Ekskavator itu milik pribadi dan sudah dijual ke tukang rongsok. Proses evakuasinya dipotong-potong karena tidak memungkinkan untuk diangkat utuh,” jelasnya.
Evakuasi dilakukan bertahap karena banyak bagian ekskavator yang sudah tidak utuh dan tertutup lumpur. Meski demikian, aktivitas tersebut justru menyedot perhatian masyarakat sekitar yang datang menyaksikan langsung dari tepi danau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News