DPRD TALKS: Mengelola Sampah di DIY dari Hulu ke Hilir

1 month ago 37

8000 hoki Daftar situs Slots Maxwin Singapore Terpercaya Mudah Lancar Menang Full Terus

hoki kilat slot Agen situs Slots Maxwin Vietnam Online Sering Jackpot Full Non Stop

1000 Hoki Online Data Akun web Slot Maxwin Thailand Terkini Pasti Jackpot Non Stop

5000hoki.com Akun situs Slots Gacor Indonesia Terbaik Pasti Lancar Jackpot Full Non Stop

7000hoki Platform situs Slots Maxwin Cambodia Terbaru Pasti Lancar Win Full Terus

9000hoki.com Data Situs server Slot Gacor Indonesia Terpercaya Pasti Lancar Scatter Full Setiap Hari

Daftar Slot Gacor server Japan Terbaik Pasti Jackpot Full Setiap Hari

Idagent138 Id Slot Anti Rungkat

Luckygaming138 Daftar Slot Gacor

Adugaming Id Slot Game Online

kiss69 Daftar Id Slot Terpercaya

Agent188 Id Slot Terbaik

Moto128 login Akun Slot Anti Rungkad

Betplay138 login Slot Game Online

Letsbet77 Id Slot Gacor

Portbet88 Slot Gacor Online

Jfgaming Daftar Slot Gacor Terpercaya

Mg138 Daftar Id Slot Online

Adagaming168 Slot Terpercaya

Kingbet189 Daftar Slot Anti Rungkat Terpercaya

Summer138 Daftar Id Slot

Evorabid77 Akun Slot Gacor Terbaik

bancibet Daftar Id Slot Game Terpercaya

adagaming168 login Akun Slot Game Online

 Mengelola Sampah di DIY dari Hulu ke Hilir Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY, Hifni Muhammad Nasikh (tengah), bersama Kepala Balai Pengelolaan Sampah DLHK DIY, Aris Prasena (kanan) dalam diskusi daring DPRD's Talks bertema Strategi DIY Tangani Sampah dari Hulu ke Hilir yang digelar, Jumat (23/5/2025). - Harian Jogja - Sirojul Khafid

JOGJA—Sebagian masyarakat di DIY mulai sadar pentingnya pengelolaan sampah. Namun, sebagian lainnya masih abai. Secara umum, ada tren yang semakin baik dari masyarakat dan pemerintah dalam mengelola sampah di DIY. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY, Hifni Muhammad Nasikh, dalam diskusi daring DPRD's Talks bertema Strategi DIY Tangani Sampah dari Hulu ke Hilir, Jumat (23/5/2025).

Semakin baiknya pengelolaan sampah ini, menurut Hifni, terlihat di depo sampah yang terlihat bersih dan rapi. Di tempat pembuangan sampah volumenya juga teratur. "Ini masih perlu ditingkatkan, tapi ada harapan untuk pengelolaan sampah di DIY yang lebih baik," katanya.

Meski menuju ke arah yang lebih baik, namun masih ada beragam kendala. Kebiasaan atau budaya memilah sampah di masyarakat masih belum merata. Bagi yang sudah menerapkan pemilahan sampah, dia meminta Pemda DIY memberikan dan menguatkan sarana prasarananya. Fasilitas tersebut mulai dari tingkat rumah hingga tempat pembuangan sampah.

BACA JUGA: Dongkrak Penjualan, Pemkot Jogja Luncurkan Beringharjo Official Store

DPRD DIY, kata Hifni, mendukung dari sisi anggaran, sosialisasi, serta regulasi. Dukungan anggaran misalnya, bisa untuk pengadaan alat serta petugas lapangan. Petugas lapangan bisa diberikan tanggung jawab lebih, misalnya untuk memantau di jam-jam rawan, saat orang membuang sampah sembarang di jalan raya.

Kepala Balai Pengelolaan Sampah DLHK DIY, Aris Prasena, mengatakan ke depan tidak akan ada lagi pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Hal ini sesuai dengan aturan dari Pemerintah Pusat. Sehingga saat TPA sudah habis masa operasinya, tidak akan ada gantinya.

Aris menganggap pentingnya upaya pengolahan sampah pada dua fase utama. Pertama, fase pengurangan, dan kedua fase penanganan sampah. Pemerintah dan masyarakat perlu mengedepankan fase yang pertama. Artinya, seluruh pihak perlu berupaya mengurangi (reduce) sampah baru. Namun semisal sampah sudah tercipta, maka penanganan bisa menggunakan sistem reuse dan recycle.

Kondisi ini mendesak, mengingat saat ini pengelolaan sampah di DIY berada pada masa transformasi, dari sebelumnya mengandalkan TPA, sekarang harus menyelesaikan di tingkat sumber sampah. Ada transisi dari kumpul, angkut, buang menjadi kurangi sampah, memilah, dan mengolah.

Dosen Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM, Chandra Wahyu Purnomo, mengatakan pada dasarnya masyarakat sudah bergerak dalam pengolahan sampah. Namun sistem besarnya belum jelas. Misalnya ada perbedaan jenis pemilahan sampah antara nasional dan regional. Belum jelasnya sistem juga terkait dengan siapa yang mengangkut dan akan diolah seperti apa nantinya. "Sistem harus dibangun, diformulasikan, ada master plan dan grand desain yang kemudian disosialisasikan pada masyarakat, itu yang penting, sehingga dari hulu masyarakat mendapat kejelasan," katanya. (Sirojul Khafid/*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |