Nelayan Pantai Depok Bantul mendorong perahu ke bibir pantai seusai melaut. - dok.Harian Jogja
Harianjogaja.com, BANTUL–Sebuah kapal jukung milik nelayan di Pantai Depok, Kabupaten Bantul, mengalami kecelakaan laut usai dihantam gelombang pasang pada Kamis (12/6/2025) sekitar pukul 06.00 WIB.
Beruntung dua orang yang berada di atas kapal, beruntung tekong dan anak buah kapal berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke pantai.
BACA JUGA: Terdampak Gelombang Tinggi, Nelayan Gunungkidul Terpaksa Berhenti Melaut
Nelayan setempat, Plenyun, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi ketika kapal yang dikemudikan oleh warga bersama seorang anak buah kapal hendak melaut untuk menjaring ikan.
Saat dalam perjalanan menuju perairan yang lebih dalam, kapal mereka mendadak diterjang gelombang pasang yang menyebabkan kapal terbalik dan tenggelam.
“Tekong dan anak buah kapal terlempar dari perahu namun berhasil menepi ke daratan menggunakan pelampung,” kata Plenyun kepada awak media pada Kamis (12/6).
Melihat kejadian itu, para nelayan lain, pendorong kapal, serta warga yang berada di sekitar pantai segera berinisiatif menarik perahu ke daratan menggunakan tambang.
Setelah beberapa waktu, kapal berhasil dievakuasi ke pantai. Beruntung, kapal dan mesinnya dilaporkan tidak mengalami kerusakan berarti.
Kemudian, satu kapal jukung lainnya juga gagal melaut pada hari yang sama akibat kerusakan mesin.
Kapal tersebut dikemudikan oleh nelayan bernama Cery dan didampingi anak buah kapal bernama Widodo. Mereka juga berhasil kembali ke pantai dengan selamat sebelum terkena dampak gelombang besar.
“Beruntung kapal yang ditekongi oleh mas Cery bersama anak buah kapal Widodo selamat dari hantaman gelombang pasang,” ujar Plenyun.
Diketahui di kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir, kondisi gelombang pasang di Pantai Depok cukup ekstrem. Tinggi gelombang mencapai tiga hingga empat meter. Meski mengambil risiko melaut di tengah gelombang besar, banyak nelayan tetap kembali dengan tangan hampa.
Sebelumnya, BMKG mengingatkan agar masyarakat dan nelayan mewaspadai kondisi cuaca ekstrem dan terus memantau informasi terbaru demi keselamatan bersama.
BMKG memperkirakan gelombang laut di perairan selatan DIY, termasuk wilayah Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo, dapat mencapai ketinggian 2,5 hingga 4 meter hingga 12 Juni 2025.
Hal ini dipengaruhi oleh bibit siklonik 92W yang terpantau di perairan timur Filipina dan menyebabkan dominasi angin timuran.
“Pola angin timur mendominasi pola cuaca di sebagian besar wilayah Jawa, termasuk DIY, sehingga memengaruhi ketinggian gelombang beberapa hari ke depan,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News