Diabetes Tipe 5 Muncul, Mengintai Generasi Muda yang Kekurangan Nutrisi

2. SEHAT

Diabetes tipe 5 merupakan jenis penyakit turunan yang umumnya muncul pada masa remaja atau awal dewasa, disebabkan oleh mutasi genetik.

Senin, 21 Apr 2025 17:10:16

Kenali beberapa faktor penyebab diabetes dan cara mengendalikannya. (Sumber: Freepik). (©© 2025 Liputan6.com)

Selama ini, kita mungkin hanya mengenal diabetes melitus, termasuk diabetes tipe 1, tipe 2, dan diabetes gestasional. Namun, kini ada tambahan baru, yaitu diabetes tipe 5. Federasi Diabetes Internasional (IDF) baru saja mengakui Diabetes Tipe 5 atau Diabetes Awal pada Usia Muda (MODY) sebagai kategori diabetes yang baru. Laporan menunjukkan bahwa bentuk diabetes yang langka ini diperkirakan memengaruhi sekitar 25 juta orang di seluruh dunia, yang disebabkan oleh rendahnya produksi insulin akibat kekurangan gizi pada remaja dan dewasa muda yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah dan menengah.

Diabetes tipe 5 secara resmi diakui setelah dilakukan pemungutan suara pada 8 April di Kongres Diabetes Dunia IDF yang berlangsung di Bangkok, Thailand. Pengakuan ini muncul setelah bertahun-tahun perdebatan mengenai klasifikasi diabetes ini. Meredith Hawkins, seorang profesor kedokteran di Albert Einstein College of Medicine, menyatakan bahwa diabetes yang disebabkan oleh kekurangan gizi "secara historis sangat kurang terdiagnosis dan kurang dipahami." Ia menambahkan, "Pengakuan IDF terhadap penyakit ini sebagai diabetes tipe 5 merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan yang sangat menghancurkan bagi banyak orang."

Diabetes tipe 5 merupakan bentuk penyakit yang diwariskan, biasanya muncul pada masa remaja atau awal dewasa akibat mutasi genetik yang diturunkan dari orangtua kepada anak. Jika orangtua memiliki gen yang terpengaruh, maka anak-anak mereka memiliki kemungkinan 50 persen untuk mewarisinya, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber pada, Senin(21/4/2025).

Diabetes Tipe 5

Penyakit ini tidak berhubungan dengan obesitas atau pola hidup yang tidak sehat. Menurut para ahli, diabetes tipe 5 diperkirakan dapat memengaruhi sekitar 25 juta individu di seluruh dunia, terutama pria muda di Asia dan Afrika yang memiliki indeks massa tubuh di bawah 19 kg/m. Nihal Thomas, seorang profesor endokrinologi di Christian Medical College di India dan anggota Kelompok Kerja Diabetes Tipe 5, menjelaskan bahwa kondisi ini mengganggu fungsi sel beta pankreas, yang berakibat pada produksi insulin yang tidak mencukupi. "Karena kurangnya pengakuan formal, kondisi ini kurang diteliti dan salah didiagnosis," ujarnya.

Banyak Pasien yang mengalami Kesalahan dalam Diagnosis

Diabetes Tipe 5 pertama kali dicatat di Jamaika pada tahun 1955. Tiga puluh tahun kemudian, Organisasi Kesehatan Dunia mengategorikannya sebagai diabetes melitus yang terkait dengan malnutrisi, namun klasifikasi tersebut dihapus pada tahun 1999 karena kurangnya bukti yang mendukung.

Banyak pasien yang mengalami kesalahan diagnosis dan dianggap menderita diabetes tipe 1, yang dapat berakibat fatal. Dr. Hawkins menjelaskan kepada Medscape Medical News bahwa pemberian insulin yang berlebihan kepada pasien ini dapat berisiko tinggi. Ia menunjukkan bahwa diabetes yang berkaitan dengan malnutrisi lebih umum daripada tuberkulosis dan hampir setara dengan HIV atau AIDS, tetapi karena tidak adanya nama resmi, diagnosis dan perawatan menjadi lebih rumit.

Dr. Hawkins mengungkapkan bahwa ia pertama kali menemukan kondisi ini pada tahun 2005 dalam sebuah pertemuan kesehatan global, di mana dokter dari berbagai negara menggambarkan pasien dengan "bentuk diabetes yang tidak biasa". Ia menjelaskan, "Pasien tersebut muda dan kurus, yang menunjukkan diabetes tipe 1, biasanya diobati dengan insulin. Namun, insulin tidak memberikan bantuan dan terkadang menyebabkan kadar gula darah yang berbahaya." Pasien-pasien ini juga tidak menunjukkan ciri-ciri diabetes tipe 2, yang biasanya berkaitan dengan obesitas. "Ini sangat membingungkan," tambahnya.

Saat ini, belum terdapat Pengobatan Standar untuk Diabetes Tipe 5

Pada tahun 2010, Dr. Hawkins mendirikan Global Diabetes Institute di Albert Einstein College of Medicine untuk meneliti diabetes yang terkait dengan kekurangan gizi. Pada tahun 2022, peneliti dari institut tersebut bersama dengan Christian Medical College menemukan bahwa kondisi ini memiliki perbedaan metabolik yang signifikan dibandingkan diabetes tipe 1 dan tipe 2. Ia menyatakan, "Orang dengan bentuk diabetes ini memiliki cacat yang parah dalam kemampuan mereka untuk mengeluarkan insulin. Temuan ini telah mengubah cara kita memahami dan menangani kondisi tersebut."

Saat ini, belum ada pengobatan standar untuk diabetes tipe 5. Dr. Hawkins menjelaskan bahwa pasien yang didiagnosis dengan kondisi ini sering kali tidak bertahan lebih dari satu tahun. Ia menyarankan agar pasien mengadopsi diet yang kaya protein dan rendah karbohidrat, serta memberikan perhatian khusus untuk memperbaiki kekurangan zat gizi mikro. "Namun, hal ini sekarang perlu dipelajari dengan saksama dengan dukungan global dan mandat resmi dari IDF," tambahnya.