Covid-19 Merebak, Dinkes Sleman Akan Menerbitkan Surat Edaran

1 day ago 8

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman akan menerbitkan Surat Edaran (SE) Kepala Dinas sebagai tindak lanjut atas SE Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati, mengatakan Dinkes akan meneruskan informasi mengenai SE Dirjen Penanggulangan Penyakit Kemenkes tersebut ke setiap unit pelaksana teknis (UPT) jaringan Dinkes Sleman.

“Kami meneruskan informasi itu lewat SE Kepala Dinas. Tentu isinya mengenai kewaspadaan terhadap Covid-19 pada 2025,” kata Yuliati, Senin (2/6/2025).

SE Kepala Dinas tersebut, persisnya akan menyasar langsung ke setiap kepala puskesmas agar tetap waspada mengenai bermacam kemungkinan/potensi sebagaimana disampaikan di SE Dirjen di atas. Menurut Yuliati, masyarakat harus terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Dinkes Sleman juga terus mengampanyekan tagline Cita Mas Jajar yang merupakan akronim dari cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak. Cuci tangan perlu dilakukan dengan sabun dan dibasuh dengan air mengalir.

Penggunaan masker, utamanya ketika sedang sakit sangat perlu dilakukan. Apabila perlu, seseorang perlu menjaga jarak dalam situasi tertentu.

BACA JUGA: Belasan Peninggalan di Gunungkidul Jadi Cagar Budaya, Ini Daftarnya

 “Kalau SE Bupati kami tidak mengeluarkan. SE Bupati itu keluar jika betul-betul terjadi kasus dan memang ada outbreak dari kasus Covid-19. Kalau data kasus Covid-19, tadi saya tanya masih belum ada,” katanya.

Adapun SE Dirjen Penanggulangan Penyakit Kemenkes bernomor SR.03.01/C/1422/2025 menyatakan ada peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura memasuki pekan ke-12 2025.

Varian Covid-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1). Meski demikian transmisi penularannya masih relatif rendah, dan angka kematiannya juga rendah.

Situasi Covid-19 di Indonesia memasuki minggu ke-20 saat ini menunjukkan tren penurunan kasus konfirmasi mingguan dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi 3 kasus pada minggu ke-20 (positivity rate 0,59%), dengan varian dominan yang beredar adalah MB.1.1.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |