China 'Kepung' Taiwan, Gedung Putih Desak Perdamaian

1 day ago 5

CNN Indonesia

Rabu, 02 Apr 2025 02:00 WIB

Gedung Putih mengingatkan bahwa AS menentang segala upaya kekerasan ubah status quo menyusul China yang latihan militer dekat Taiwan. Ilustrasi. Gedung Putih mengingatkan bahwa AS menentang segala upaya kekerasan ubah status quo menyusul China yang latihan militer dekat Taiwan. (AFP/HANDOUT)

Jakarta, CNN Indonesia --

AS buka suara setelah China menggelar latihan militer di sekitar Taiwan pada Selasa (1/4). Gedung Putih mendesak perdamaian dan menentang "upaya sepihak" apa pun untuk mengubah kebuntuan yang terjadi.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan Presiden AS Donald Trump tak ingin ada langkah sepihak dalam menghadapi ketidaknyamanan China dengan Taiwan, pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden Donald Trump menekankan pentingnya menjaga perdamaian di Selat Taiwan," kata Leavitt dalam sebuah pengarahan seperti diberitakan AFP, Selasa (1/4).

Ia juga menegaskan kembali "penentangan AS terhadap segala upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekerasan atau paksaan."

Taiwan berpotensi jadi titik api antara Tiongkok dan AS yang merupakan pendukung terpenting dan pemasok senjata bagi Taiwan. Namun secara hukum, AS memang terikat untuk menyediakan senjata bagi pulau itu.

[Gambas:Video CNN]

Pernyataan diberikan setelah militer China menggelar latihan militer dengan mengerahkan pasukan darat, laut, dan udara di dekat wilayah Taiwan. China mengeklaim latihan itu sebagai peringatan keras untuk Taiwan.

Dalam pernyataannya, militer China menyebut latihan itu bertujuan mengirimkan peringatan keras dan pencegahan yang kuat terhadap separatis Taiwan. China selama ini bersikeras bahwa Taiwan adalah bagian dari wilayahnya.

"[Latihan tersebut] berfokus pada patroli kesiapan tempur laut-udara, perebutan bersama atas keunggulan komprehensif, penyerangan terhadap target maritim dan darat, dan blokade terhadap area-area utama dan jalur laut," kata juru bicara Komando Teater Timur China, Kolonel Senior Shi Yi.

China mengklaim tindakan itu sah dan perlu dilakukan, untuk menjaga kedaulatan dan persatuan China. Latihan militer pekan ini juga menjadi yang terbesar di awal 2025 ini.

Kementerian Pertahanan Taiwan juga mengonfirmasi bahwa China mengerahkan Kapal Induk Shandong dan 19 kapal perang lainnya di sekitar wilayah mereka.

(afp/chri)

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |