Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman menyatakan ada empat satuan pendidikan jenjang sekolah menengah pertama (SMP) yang menjadi Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG). KSRG merupakan program undangan khusus untuk Sekolah Negeri yang ditujukan bagi sekolah-sekolah yang tertarik menghadirkan kegiatan pembelajaran inovatif berbasis alat-alat Google for Education.
Guna mendukung pembelajaran tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memberi dukungan melalui pengadaan chromebook. Jumlahnya mencapai 70 unit yang hanya dibagikan bagi empat KSRG tersebut.
Ketua Tim Kerja Sarpras Disdik Sleman, Ruling Yulianto, mengatakan Pemkab Sleman melalui Disdik terus berupaya mendorong dan mengembangkan inovasi di lingkungan sekolah. Upaya tersebut terwujud dalam tiga kegiatan, yaitu pemeliharaan/ rehabilitasi bangunan, pembangunan, dan pengadaan barang.
BACA JUGA: Paket MBG di Bantul dan Sleman Mulai Didistribusikan Kembali Seusai Lebaran
Di jenis pengadaan barang, Disdik akan melakukan belanja gamelan, alat praktik-peraga IPA, alat musik drumband, tablet/ iPad, dan chromebook.
Khusus chromebook, Disdik akan menyediakan 70 unit yang akan dibagikan di empat KSRG. Ruling mengaku Disdik dan Google bekerja sama untuk memberikan pelatihan kepada empat sekolah tersebut beberapa waktu lalu. Google sempat melakukan penjaringan sekolah calon KSRG sebelum membuat rangking. Hasilnya ada empat sekolah yang terpilih menjadi KSRG, yaitu SMPN 3 Kalasan, SMPN 2 Ngaglik, SMPN 1 Moyudan, dan SMPN 1 Godean.
“KSRG ini memang ada sekolah yang minta dan kami juga mendesain agar ada sekolah yang menjadi KSRG. Seleksi ini dilakukan di seluruh Indonesia,” kata Ruling ditemui di kantornya, Kamis (17/4/2025).
Selain pengadaan barang, Disdik juga mengalokasikan anggaran untuk rehabilitasi dan pembangunan gedung sekolah yang mencakup ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, kamar mandi, dan aula. Sebagian besar anggaran untuk bangunan menyasar pekerjaan rehabilitasi.
Menurut dia, bangunan sekolah yang benar-benar dalam kondisi baik yang tidak memerlukan rehabilitasi mencapai 30% dari keseluruhan sekolah negeri jenjang SMP di Sleman.
Total anggaran yang Disdik alokasikan untuk pengadaan barang dan rehabilitasi baik jenjang PAUD, SD, maupun SMP mencapai sekitar Rp39 miliar. Anggaran ini digunakan bukan hanya untuk sekolah negeri namun juga swasta. Hanya, sekolah negeri memakan porsi yang lebih besar sekitar 90%.
“Dari total Rp39 miliar itu, 25 persen kami gunakan untuk pembangunan gedung baru. Usulannya bisa lewat sekolah menggunakan proposal atau pokok pikiran dewan,” katanya.