Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman kembali menyalurkan bantuan sosial kebencanaan kepada 29 kepala keluarga (KK). Nilai total bantuan tersebut mencapai sekitar Rp43,12 juta.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan, mengatakan puluhan KK tersebut tersebar di 19 padukuhan dari 14 kalurahan di sebelas kapanewon di Bumi Sembada.
Mereka merupakan KK yang sempat terdampak bencana angin kencang, kebakaran, dan satu kasus kematian ternak akibat tertimpa bangunan kandang. Ternak tersebut milik warga Padukuhan Morongan, Sindumartani, Ngemplak bernama Pardiman.
BACA JUGA: Satu Rumah Sengketa di Lempuyangan Akhirnya Dieksekusi
Bencana selama bulan Mei hingga Juni 2025 yang meliputi angin kencang dan kebakaran itu terejadi di Kapanewon Sleman, Ngemplak, Seyegan, Berbah, Ngaglik, Pakem, Gamping, Tempel, Godean, Prambanan, dan Depok.
“Penyaluran bantuan sosial ini merupakan bagian dari realisasi Bantuan Sosial Tidak Terencana Periode Kelima Tahun 2025,” kata Makwan dalam keterangan tertulis.
Penyaluran dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Bupati Sleman Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengelolaan Bantuan Bencana.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa warga serta berharap bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat. Dia juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada menghadapi potensi bencana yang kerap terjadi di wilayah Kabupaten Sleman.
“Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di masa-masa kemarau basah seperti ini. Bantuan yang kami berikan ini tentu tidak sebanding dengan kerugian bapak ibu semua. Tapi ini wujud komitmen Pemkab Sleman untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana,” kata Danang.
Melalui catatan BPBD Sleman per Jumat (10/5/2025) pukul 22.00 WIB, ada total 36 kejadian kebencanaan dengan tiga korban luka ringan. Ketiganya sedang berada di restoran Pawon Sawahan Wedomartani, Ngemplak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News