Trump Tambah Tarif, Kanada Kian Tertekan

3 hours ago 1

Harianjogja.com, TRENTON—Pemerintahan Donald Trump kembali mengenakan tarif baru terhadap produk kehutanan Kanada sebesar 10 persen, menambah total beban tarif hingga 45 persen. Langkah itu membuat sektor kayu dan kertas Kanada terpukul. Tarif baru ini ditetapkan Selasa (14/10/2025)

Tarif baru sebesar 10 persen tersebut menambah beban di atas tarif sebelumnya sebesar 35 persen. Perdana Menteri British Columbia, David Eby, menyerukan kepada pemerintah federal Kanada agar memberikan dukungan keuangan bagi sektor kehutanan yang kini semakin tertekan.

Industri kehutanan merupakan penggerak utama ekonomi di provinsi pesisir barat itu. Berdasarkan data pemerintah provinsi, pada 2024 British Columbia mengekspor produk kayu senilai sekitar 5,6 miliar dolar Kanada (3,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp66,1 triliun) ke Amerika Serikat, serta produk pulp dan kertas senilai 1,05 miliar dolar Kanada (Rp12,4 triliun).

Dewan Perdagangan Kayu British Columbia mencatat, sektor ini menyediakan sekitar 100 ribu lapangan kerja langsung, tidak langsung, dan turunan di bidang kayu lunak.

Selain itu, Amerika Serikat juga memberlakukan tarif sebesar 25 persen terhadap produk lain seperti furnitur.

“Teman-teman kita di selatan perbatasan, yang selama ini bekerja dan berjuang bersama kita, kini justru memberi akses pasar yang lebih buruk kepada Kanada dibanding Rusia — negara yang menjadi paria internasional karena melancarkan perang agresi di Ukraina,” kata Eby dalam konferensi pers.

Ia menilai langkah tersebut sebagai “serangan tambahan” terhadap industri kehutanan Kanada dan menegaskan bahwa Ottawa harus segera memberikan bantuan dana bagi para pekerja sektor tersebut.

“Ketika pembuat suku cadang mobil atau pekerja baja di Ontario menghadapi ancaman kehilangan pekerjaan, situasi itu langsung dianggap sebagai keadaan darurat — dan memang seharusnya begitu,” ujarnya. “Yang kami minta sekarang adalah perhatian dan rasa urgensi yang sama bagi sektor kehutanan di negara ini.”

Pekan lalu, Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengunjungi Washington untuk membahas persoalan tarif dengan Presiden AS Donald Trump. Dalam konferensi pers, Trump mengatakan Kanada akan “pulang dengan perasaan sangat gembira.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |