Tiang diduga jaringan telekomunikasi ditemukan roboh dengan kabel terurai di jalan lintas Sulawesi Dusun Kilo Meter Lima Desa Dambalo, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Diduga tiang rubuh akibat gempa bumi pada Sabtu (3/5/2025) malam. ANTARA - HO/Dokumentasi pribadi
Harianjogja.com, GORONTALO—Warga pesisir di Gorontalo Utara menduga gempa bermagnitudo 6.0 yang berpusat di Pohuwato telah menyebabkan tiang jaringan telekomunikasi roboh.
"Gempa terasa sangat kuat. Kami berlarian keluar rumah dan mendapati ada tiang yang roboh. Kemungkinan ini tiang jaringan telekomunikasi yang rubuh setelah gempa terjadi," kata Yessy Usira warga Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara, Sabtu (3/5/2025) malam.
Ia mengatakan tiang tersebut roboh ke arah badan jalan sehingga cukup mengganggu pelintas atau pengendara. "Pengendara harus ekstra hati-hati sebab potensi akan tersangkut di tiang tersebut," katanya.
Tiang rubuh tersebut ada di jalan utama lintas Sulawesi di Dusun Kilo Meter Lima Desa Dambalo, Kecamatan Tomilito.
"Kabel terurai di jalan, ujung tiang pun mengarah ke badan jalan sehingga dikhawatirkan kendaraan yang melintas dapat tersangkut jika melaju," katanya.
Ia mendokumentasikan posisi tiang roboh dan kabel terurai di jalan tersebut untuk diketahui warga, agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan.
Warga Desa Titidu Kecamatan Kwandang Nifa Majid mengatakan gempa sangat terasa di Wilayah tersebut.
"Kami berlarian ke luar rumah sebab guncangan gempa sangat terasa dan cukup lama," katanya.
Kepala Stasiun Geofisika Gorontalo Andri Wijaya Bidang mengatakan Wilayah Wanggarasi Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo diguncang gempa tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,0.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,57° LU ; 121,68° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 32 kilometer arah barat laut Pohuwato, Gorontalo pada kedalaman 98 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas deformasi dalam lempeng Laut Sulawesi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik (oblique thrust fault).
Gempa bumi ini katanya, berdampak dan dirasakan di daerah Boalemo dan Pohuwato dengan skala intensitas IV MMI. Daerah Gorontalo, Gorontalo Utara, Manado, Tarakan, Nunukan, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Minahasa Tenggara, Toli-toli, Luwuk dan Berau dengan skala intensitas III MMI.
"Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu. Daerah Palu dan Morowali Utara dengan skala intensitas II-III MMI," katanya. Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara