Terus Bertambah, Jumlah Sekolah Lansia di Sleman Sudah 12 Kelompok

4 hours ago 2

Terus Bertambah, Jumlah Sekolah Lansia di Sleman Sudah 12 Kelompok Ilustrasi lansia. - JIBI

Harianjogja.com, SLEMAN—Sekolah Lansia kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) di Sleman terus bertambah jumlahnya pada tahun 2025. Total Sekolah Lansia saat ini mencapai 12 kelompok yang tersebar di wilayah Sleman.

Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN DIY, Mohammad Iqbal Apriansyah mengingatkan pentingnya program pemerintah yang ramah lansia. Hal tersebut didasari pada angka prevalensi lansia di Indonesia yang mencapai 15,6%.

BACA JUGA: Apresiasi Lansia SMART, BKKBN DIY Mewisuda 380 Mahasiswa dari 8 Sekolah Lansia BKL

"Lansia perlu mendapatkan kemudahan akses, layanan, dan manfaat dari pemerintah. Sleman patut menjadi contoh, karena di sini program sekolah lansia pertama kali dikembangkan dan kini diadopsi nasional," kata Iqbal dalam Launching Sekolah Lansia di Serambi Masjid Nurul Amin, Sebayu, Triharjo, Kapanewon Sleman pada Senin (28/4/2025). 

Iqbal mengatakan pembelajaran di Sekolah Lansia dirancang menyenangkan tanpa tugas (PR) namun berdampak signifikan. Harapannya Peserta menjadi lebih Sehat, Mandiri, Aktif, roduktif, dan Bermartabat (SMART) dibandingkan hanya berdiam di rumah.

"Dengan konsep SMART, lansia diharapkan mampu mewujudkan tujuh dimensi lansia tangguh yakni spiritual, fisik, emosional, intelektual, sosial, profesional, vokasional, dan lingkungan," katanya.

Plt. Sekretaris Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman, Dwi Wiharyanti menjelaskan pada tahun 2025 ini pihaknya menambah enam kelompok sekolah lansia, termasuk BKL Melati Sebayu. Dengan tambahan ini, total sekolah lansia mencapai 12 kelompok yang tersebar di wilayah Sleman.

Perlu diketahui, jumlah lansia Kabupaten Sleman pada tahun 2024 mencapai 685.000 orang atau 15% dari total 1,1 juta penduduk di wilayah Sleman. Angka tersebut menjadi jumlah lansia paling tinggi di DIY. Di sisi lain angka jumlah lansia ini disebut berbanding lurus dengan usia harapan hidup di Sleman yang mencapai 75 tahun.

BACA JUGA: Program Dinas Sosial, Ratusan Warga Lansia di Kabupaten Magelang Diwisuda

Sekolah Lansia diselenggarakan untuk memperkuat pemberdayaan lansia melalui pendidikan non formal. Pembelajarannya antara lain diisi dengan mengucapkan yel-yel, tepuk tangan, mengungkapkan isi hati (testimoni), menjawab kuis (recalling memory), berdoa bersama (mengaji), pendalaman wawasan dan evaluasi oleh fasilitator.

Keberadaan Sekolah Lansia ini harapannya dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku lansia tentang kesehatan fisik, mental, kehidupan sosial, ekonomi, lingkungan, dan proses menua baik sehat ataupun sakit.

"Harapannya, lansia tidak hanya panjang umur, tetapi juga smart, sehat, produktif, dan bahagia, baik di dunia maupun akhirat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |