Harianjogja.com, GUNUNGKID—Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul berkomitmen untuk terus memperkuat ketahanan pangan di Masyarakat. Salah satunya dengan Gerakan Pengembangan Pangan dan Gizi (Gerbang Pagi).
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan, program ketahanan pangan merupakan yang penting dan masuk dalam kegiatan prioritas. Meski Gunungkidul termasuk sebagai lumbung pangan DIY, namun upaya ketahanan pangan terus diperkuat.
Oleh karena itu, penguatan dilaksanakan dengan sejumlah program. Salah satunya, dengan Gerbang Pagi agar Masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam gerakan penguatan ketahanan pangan di Bumi Handayani.
“Gerakan ini dimulai dengan memanfaatkan pekarangan di sekitar rumah. Kalau bisa produktif, maka ketahanan pangan di Gunungkidul bisa terus ditingkatkan,” kata Rismiyadi, Kamis (1/5/2025).
Gerakan Gerbang Pagi didukung oleh Badan Pangan Nasional, Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Tahun Anggaran 2025, serta APBD Kabupaten Gunungkidul. Sebanyak 15 TP PKK Kalurahan di Kapanewon Karangmojo, Ponjong, Saptosari, Semin, dan Gedangsari menjadi motor penggerak gerakan pangan berbasis masyarakat.
Kegiatan yang dijalankan meliputi pengembangan Kebun Beragam Bergisi Seimbang dan Aman (B2SA), pelatihan pengolahan pangan lokal, bimtek pemanfaatan pekarangan, dan pemberian bantuan modal pengolahan pangan sebesar Rp75 juta per TP PKK Kalurahan. Selain itu, juga ada kursus tani dan temu lapang melibatkan 2.000 pertani, hingga pendampingan budidaya komoditas pangan seperti padi, jagung, bawang, dan hortikultura.
“Didalam pelaksanaan, kami juga menggandeng konselor Lumbung Mataraman untuk memberikan pelatihan kepada para peserta sehingga kemampuan di bidang pertanian dapat terus ditingkatkan,” katanya.
Rismiyadi menambahkan, penguatan ketahanan pangan tidak hanya berhenti pada panen. Pasalnya, upaya pendampingan pascapanen juga dilakukan dengan program pelatihan pengemasan hasil pertanian agar lebih menarik dan memiliki jual tinggi di pasaran.
“Jadi tidak hanya sektor pangan yang diperkuat, tapi juga ada pemberdayaan agar petani dan Masyarakat daapat lebih sejahtera,” katanya.
Bupati Gunungkidul Endah Subekti memberikan apresiasi terhadap upaya memperkuat ketahanan pangan di Gunungkidul. Program ini termasuk dalam quick wins 100 hari kepemimpinannya yang harus dilaksanakan.
Ia pun mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman konsumtif demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasalnya, Ketahanan pangan tidak cukup hanya dijamin lewat kebijakan, tetapi harus dihidupkan dalam praktik nyata di tingkat keluarga dan komunitas.
“Di rumah dinas yang saya tempati, saya juga memanfaatkan untuk menanam dengan media polybag. Saya bersyukur hasilnya bagus dan ini yang ingin saya tularkan ke masyarakat,” kata Endah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News