8000 hoki Agen situs Slots Gacor Singapore Terkini Sering Lancar Scatter Full Non Stop
hokikilat.com List Demo website Slot Maxwin Indonesia Terbaik Mudah Lancar Menang Full Setiap Hari
1000 hoki Daftar website Slot Maxwin Thailand Terkini Pasti Win Full Online
5000 hoki Situs web Slot Maxwin Terpercaya Sering Menang Setiap Hari
7000hoki Data Agen web Slot Gacor Cambodia Terbaik Gampang Menang Terus
9000 Hoki Online Daftar situs Slot Gacor Japan Terbaik Mudah Lancar Menang Terus
Alternatif Akun Slots Gacor server Myanmar Terpercaya Sering Lancar Win Setiap Hari
Idagent138 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Online
Luckygaming138 Daftar Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya
Adugaming login Akun Slot Terbaik
kiss69 Akun Slot Game
Agent188 login Akun Slot Gacor Terbaik
Moto128 Akun Slot Game
Betplay138 Daftar Slot Maxwin Terbaik
Letsbet77 Slot Game Online
Portbet88 Daftar Id Slot Anti Rungkat
Jfgaming Akun Slot Gacor Terbaik
Mg138 login Akun Slot Gacor Terbaik
Adagaming168 login Slot Game
Kingbet189 login Id Slot Online
Summer138 Akun Slot Terbaik
Evorabid77 Id Slot Maxwin Terpercaya
bancibet Daftar Akun Slot Gacor
adagaming168 login Id Slot Maxwin
Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat di Kota Bandung. (ANTARA - HO/MUI Jabar)
Harianjogja.com, BANDUNG— Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat menegaskan sterilisasi pada pria atau vasektomi sangat tidak diperbolehkan atau haram dalam pandangan Islam karena dianggap sebagai tindakan pemandulan yang permanen.
"Tidak boleh bertentangan dengan syariat, pada intinya vasektomi itu haram dan itu sesuai Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia IV di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat pada 2012," kata Ketua MUI Jawa Barat KH Rahmat Syafei saat dihubungi di Bandung, Kamis.
Vasektomi, kata Rahmat, dimungkinkan apabila ada kondisi-kondisi tertentu seperti untuk menghindari risiko kesehatan yang serius dan tidak menyebabkan kemandulan permanen.
"Boleh dilakukan kalau tujuannya tidak menyalahi syariat seperti kesehatan, tidak menyebabkan kemandulan permanen, ada jaminan fungsi reproduksi seperti semula apabila diinginkan, tidak menimbulkan bahaya atau mudharat pada yang bersangkutan," ucapnya.
Diketahui KB vasektomi ini menjadi sorotan setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melontarkan rencana untuk menjadikan KB pada pria ini sebagai syarat satu keluarga untuk menerima bermacam bantuan mulai dari beasiswa hingga bantuan sosial lainnya.
Menurut Rahmat, persyaratan KB untuk penerimaan bansos atau berbagai insentif boleh-boleh saja untuk dilakukan, namun dia mengingatkan ada persyaratan yang harus dilalui khususnya untuk vasektomi.
"Kalau untuk insentif tidak apa-apa, tapi yang penting tadi vasektominya (ada) kedudukan persyaratan untuk dibolehkan, itu yang harus disesuaikan," tuturnya.
Diketahui Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengungkapkan rencana kebijakan KB sebagai syarat penerimaan Bansos, dalam rapat koordinasi bidang kesejahteraan rakyat bertajuk "Gawé Rancagé Pak Kadés jeung Pak Lurah" di Pusdai Jawa Barat, Senin (28/4) yang dihadiri oleh Mensos Saifullah Yusuf, Mendes PDT Yandri Susanto, Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), guna meminta dukungan.
Dalam rapat tersebut Dedi mengatakan KB, terlebih KB pria berupa vasektomi (Metode Operasi Pria/MOP), akan menjadi syarat untuk penerimaan bantuan sosial, mengingat dari temuannya banyak keluarga prasejahtera ternyata memiliki banyak anak, padahal kebutuhan tidak tercukupi.
"Pak Menteri, saya tidak tahu kok rata-rata keluarga miskin itu anaknya banyak. Sementara orang kaya susah punya anak. Sampai bayi tabung bayar Rp2 miliar tetap tidak punya anak," katanya.
Dedi pernah menemukan satu keluarga miskin punya 16 anak, bahkan ada juga punya sampai 22 anak.
"Saya di Majalengka bertemu dengan anak-anak yang jualan kue di alun-alun. Akhirnya saya bertemu dengan orang tuanya yang lagi di kontrakan. Bapaknya ada, anaknya jualan kue. Ternyata sudah punya 10 anak dan ternyata ibunya lagi hamil lagi yang ke-11," ucap Dedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara