Tony Wenas, President Director & CEO PT Freeport Indonesia kembali hadir dan mengisi acara Seminar Nasional bertajuk "Potensi Investasi The Gold Year dengan Sumber Daya Mineral Menuju Transisi Energy Evolution 2045" di Hotel Grand Keisha. Kegiatan ini digelar dalam rangka Dies Natalis HMTA ITNY ke 21 pada Senin (14/4 - 2025).
JOGJA — Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HMTA) Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk "Potensi Investasi The Gold Year dengan Sumber Daya Mineral Menuju Transisi Energy Evolution 2045" yang bertempat di Hotel Grand Keisha, Jalan Gejayan Yogyakarta. Kegiatan ini digelar dalam rangka Dies Natalis HMTA ITNY ke 21 pada Senin (14/4/2025).
Acara yang diikuti oleh 160 peserta ini menghadirkan antusiasme tinggi dari berbagai kalangan, baik mahasiswa, profesional pertambangan, maupun masyarakat umum. Kontribusi peserta untuk mengikuti seminar ini sebesar Rp140.000 untuk umum dan Rp125.000 untuk anggota HMTA.
Seminar dibagi dalam dua sesi utama.
Tony Wenas, President Director & CEO PT Freeport Indonesia kembali hadir dan mengisi acara pada sesi pertama. dilanjutkan Prof. Dr. Ir. Supandi, Guru Besar Ilmu Geoteknik Tambang ITNY.
Tony menekankan Optimalisasi dalam Transisi Energi, tantangan dan peluangnya. Dimana tantangannya adalah bahwa Industri Pertambangan harus mendukung Target Nett zero emision 2060 Indonesia melalui strategi energi seperti mengurangi menggunakan bahan bakar fosil dan menggantinya menggunakan energi terbarukan.
Sementara peluangnya adalah Indonesia memiliki sumberdaya mineral top 10 dunia, dimana sumberaya mineral tsb diperlukan utk mendukung transisi energi di seluruh dunia, jelasnya.
Selanjutnya, Prof. Supandi membahas tentang Strategi Penurunan Emisi Pada Sektor Pertambangan Menuju Indonesia Net Zero Emission (NZE). Ia memaparkan 10 alternatif inisiatif untuk mempercepat pengurangan emisi.
Pada sesi kedua, diskusi semakin hangat dengan kehadiran Tom Malik, Head of Corporate Communications PT Merdeka Copper Gold, Tbk dan Catur Gunadi, Sekretaris Umum PERHAPI.
Catur Gunadi menekankan Pentingnya SDM kompeten dan peningkatan teknologi menjadi dasar investasi transisi energi. “Indonesia bisa menjadi The Future Asia 2040 jika bisa mengoptimalkan The Gold Year”, tegas Catur.
Selanjutnya Tom Malik menjelaskan soal Environmental, Social, Governance (ESG) yaitu Pembangunan yg memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi selanjutnya, artinya Industri pertambangan harus berorientasi pada 3P (Profit, People, Planet)
Muhammad Rizqi Ramadhan, Ketua Dies mengatakan bahwa semula dijadwalkan hadir pula Irwandy Arif (Chairman Indonesia Mining Institute) dan Sudirman Widhy Hartono (Ketua PERHAPI), namun karena agenda mendadak sebagai komisaris, keduanya berhalangan hadir.
Acara yang digelar HMTA ITNY ini menjadi bukti nyata bahwa peran mahasiswa dalam dunia pertambangan tidak hanya sebatas wacana akademik, namun juga sebagai bagian penting dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan yang mampu membawa perubahan menuju pertambangan yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News