Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan ringan hingga hujan disertai petir akan mengguyur mayoritas kota besar di Indonesia pada Kamis, sehingga semua pihak diminta mewaspadai dampak yang menyertainya.
Prakirawati BMKG Sentia Ariyanti mengemukakan bahwa potensi hujan berintensitas ringan atau dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam diperkirakan mengguyur Kota Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Denpasar, Kupang, Samarinda, Palangka Raya, Banjarmasin, Manado, Gorontalo, Palu, Mamuju, Makassar, Ternate, Sorong, Manokwari, dan Jayapura.
Hujan berintensitas sedang diperkirakan di Kota Tanjung Pinang, Bengkulu, Bandar Lampung, Kendari, Nabire, dan Merauke.
BACA JUGA: Cuaca Hari Ini Selasa 29 April 2025: DIY Cerah
Adapun Kota Jambi, Palembang, Pangkal Pinang, Pontianak, Tanjung Selor, dan Jayawijaya diperkirakan diguyur hujan lebih dari 5,0 mm per jam yang disertai dengan petir.
Kemudian Kota Medan, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Mataram, dan Ambon, diperkirakan berawan dan atau berkabut sepanjang hari dengan suhu berkisar 23-29 derajat Celcius. Prakirawati BMKG memaparkan bahwa potensi hujan yang hampir merata itu dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer.
BMKG mendeteksi keberadaan Bibit Siklon Tropis 99W di Samudera Pasifik utara Papua Barat dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan pergerakan ke arah barat yang berpotensi menjadi siklon tropis dalam 48 jam ke depan. Selanjutnya sistem bibit siklon membentuk pertemuan angin di Laut Sulawesi, Laut Halmahera, dan Samudera Pasifik timur Halmahera.
Sirkulasi Siklonik terpantau di Kalimantan Utara-Laut China Selatan, dan daerah pertemuan angin di laut perairan barat Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah hingga Nusa Tenggara Timur
Kondisi dinamika atmosfer tersebut dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan awan penghujan dan gelombang laut tinggi 2,5 meter atau lebih di sepanjang wilayah itu.
BMKG juga memprediksi adanya potensi banjir rob di pesisir wilayah Jakarta, Kalimantan Barat, perairan Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
BMKG juga meminta masyarakat khususnya pelaku pelayaran kapal dan nelayan agar mewaspadai gelombang laut setinggi 2,5-4 meter karena adanya peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot di Samudera Hindia selatan Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara