Karyawan PT Taru Martani mengemas cerutu yang siap dikirim ke Amerika, Jumat (25/5)./ - PT Taru Martani merupakan salah satu BUMD milik Pemda DIY yang merugi
Harianjogja.com, JOGJA - Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mencatat kinerja beragam dari sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sepanjang tahun 2024. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dalam Rapat Paripurna DPRD DIY, Senin (7/7/2025).
Sri Paduka mengungkapkan, sejumlah BUMD masih menghadapi tantangan keuangan yang cukup berat. PT Taru Martani, perusahaan yang bergerak di bidang industri cerutu, disebut masih mengalami kerugian.
“PT Taru Martani mengalami kerugian terutama disebabkan karena pada tahun 2024 PT Taru Martani membentuk cadangan penurunan nilai terkait dengan piutang non usaha,” ujar Sri Paduka saat Rapat Paripurna di DPRD DIY, Senin (7/7/2025).
Kondisi serupa juga terjadi pada PD Air Bersih Tirtatama. Perusahaan daerah yang bergerak dalam penyediaan air baku ini masih berada dalam posisi rugi.
BACA JUGA: Malioboro Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Sepanjang Waktu, Skenario Digodok Dishub Jogja
Sri Paduka menururkan, salah satu penyebabnya adalah serapan air baku oleh PDAM di Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, dan Kota Jogja belum optimal, atau belum sesuai dengan kapasitas produksi yang telah tersedia.
Selain itu, tarif jual air baku dari PD Air Bersih Tirtatama dinilai masih berada di bawah harga pokok produksi per liter per detik. Menurutnya, hal ini menjadi faktor yang turut menekan kondisi keuangan PD Air Bersih Tirtatama.
Sementara itu, PT Anindya Mitra Internasional (AMI) berhasil memberikan kontribusi signifikan melalui setoran dividen kepada Pemda DIY. Dividen yang disetorkan pada 2025 atas laba usaha tahun buku 2024 tercatat mencapai Rp2,72 miliar. Angka ini meningkat Rp1,86 miliar atau setara kenaikan 217,18% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebelumnya, Arif Setiadi, Juru Bicara Fraksi PAN DPRD DIY sempat menyoroti sumbangsih beberapa BUMD dalam memberikan pemasukan bagi kas daerah di tahun anggaran 2025 ini. Pihaknya menilai kinerja sebagian BUMD pada tahun 2024 belum menggembirakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News