OPINI: Kesempatan Kerja Tanpa Batas Usia: Peluang dan Tantangan untuk Ekonomi Global

9 hours ago 6

 Peluang dan Tantangan untuk Ekonomi Global Heny Widiastuti, Pengantar Kerja Ahli Muda Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY

Dinamika dunia kerja mengalami perubahan yang signifikan, salah satunya terlihat pada kebijakan yang baru-baru ini diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang mendorong perusahaan untuk membuka kesempatan kerja tanpa batasan usia dalam proses rekrutmen. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong inklusi sosial dan memberi peluang bagi pekerja senior agar tetap berkontribusi dalam perekonomian.

Di banyak negara termasuk Indonesia, ada tren yang semakin kuat untuk membuka kesempatan bagi pekerja senior agar tetap dapat berpartisipasi dalam pasar kerja. Negara-negara seperti Jepang, Swedia, Singapura, dan Australia sudah lebih dulu mengadopsi kebijakan serupa, mengintegrasikan pekerja senior dalam dunia kerja dengan cara yang lebih inklusif.

Salah satu keuntungan utama dari kebijakan ini adalah pengalaman yang dibawa oleh pekerja senior. Menurut Finkelstein et al. (2019), pekerja senior seringkali memiliki keterampilan interpersonal yang baik, pengalaman dalam mengelola situasi kompleks, serta pengetahuan mendalam tentang industri yang mereka tekuni selama bertahun-tahun.

Hal ini memberi mereka keunggulan dalam menghadapi tantangan bisnis dan memimpin proyek besar. Selain itu, pekerja senior juga berperan dalam mentoring generasi muda, mempercepat transfer pengetahuan, dan memperkuat kesinambungan operasional organisasi. Memberikan kesempatan kepada pekerja senior untuk tetap bekerja juga berdampak positif pada kesejahteraan ekonomi individu dan mengurangi ketergantungan mereka pada sistem pensiun atau tunjangan sosial.

Dengan tetap aktif bekerja, mereka dapat menambah pendapatan yang meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat. Menurut laporan OECD (2017), peningkatan partisipasi pekerja senior dapat mengurangi biaya kesejahteraan sosial dan memperkuat perekonomian nasional.

Meskipun banyak keuntungan, ada juga tantangan yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah masalah kesehatan. Pekerja senior sering menghadapi masalah kesehatan yang memengaruhi kinerja fisik. Pekerjaan yang membutuhkan kekuatan fisik atau mobilitas tinggi mungkin tidak sesuai bagi pekerja senior.

Oleh karena itu penyesuaian posisi kerja dan peningkatan fleksibilitas dalam jam kerja menjadi penting. Di sisi lain, banyak pekerjaan saat ini memerlukan keterampilan teknologi tinggi, seperti pengoperasian perangkat lunak canggih atau analisis big data. Pekerja senior yang tidak terbiasa dengan teknologi mungkin kesulitan untuk beradaptasi dengan cepat.

Menurut Deloitte (2021), pelatihan keterampilan digital untuk pekerja senior adalah langkah penting agar mereka tetap relevan dalam dunia kerja yang semakin bergantung pada teknologi.

Di Indonesia, meskipun kebijakan kesempatan kerja tanpa batas usia belum sepenuhnya diterapkan, beberapa langkah positif telah terlihat. Beberapa lowongan pekerjaan tidak lagi mencantumkan batas usia maksimum, yang merupakan langkah kecil menuju integrasi pekerja senior dalam pasar kerja.

Beberapa perusahaan BUMN mulai mengimplementasikan kebijakan yang lebih inklusif terhadap pekerja senior, seperti memberikan posisi konsultan bagi pensiunan yang memungkinkan mereka tetap berkontribusi menggunakan keahlian dan pengalaman mereka. Beberapa perusahaan swasta juga sudah mulai memberikan kesempatan bagi pekerja senior. Namun di sektor lain seperti manufaktur, hospitality, dan perbankan, batas usia kerja masih diterapkan.

Praktik di Negara Lain

Beberapa negara telah berhasil mengintegrasikan pekerja senior dalam pasar kerja melalui kebijakan yang lebih inklusif. Jepang misalnya, meluncurkan program Silver Human Resources Centers (SHRCs) yang mendukung pekerja senior untuk tetap bekerja, terutama dalam pekerjaan paruh waktu. Beberapa perusahaan besar di Jepang, seperti Toyota dan Hitachi, juga mengadaptasi kebijakan yang memungkinkan pekerja senior untuk bekerja lebih lama dalam posisi yang lebih fleksibel, seperti posisi manajerial dengan beban kerja yang lebih ringan.

Swedia juga memperkenalkan kebijakan pensiun fleksibel yang memungkinkan pekerja untuk bekerja lebih lama tanpa batas usia pensiun yang ketat. Hal ini meningkatkan kontribusi mereka terhadap produk domestik bruto (PDB) negara tersebut.

Singapura menerapkan program Workfare yang memberikan insentif finansial bagi pekerja berusia lebih dari 55 tahun untuk tetap bekerja, yang berhasil meningkatkan partisipasi pekerja senior di sektor formal dan informal.

Di Australia, kebijakan pensiun fleksibel memungkinkan pekerja senior memilih jam kerja yang lebih fleksibel setelah usia pensiun, dan pemerintah memberikan insentif kepada perusahaan yang mempekerjakan pekerja senior, seperti potongan pajak atau subsidi.

 BACA JUGA: Polisi Periksa 12 Orang Terkait Dugaan Kasus Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon

Tantangan dan Peluang

Kebijakan kesempatan kerja tanpa batas usia adalah langkah yang sangat strategis, terutama mengingat tantangan aging population dan kekurangan tenaga kerja yang dihadapi oleh banyak negara. Di Indonesia, dengan meningkatnya usia harapan hidup dan tingkat aging population yang semakin tinggi, kesempatan kerja tanpa batas usia membuka banyak peluang bagi pekerja dan perekonomian secara keseluruhan.

Pekerja senior membawa pengalaman yang tidak dapat diperoleh dengan cepat oleh tenaga kerja muda, dan dengan kebijakan yang tepat, mereka dapat terus berkontribusi pada perekonomian.

Namun, untuk mengatasi tantangan yang ada, seperti masalah kesehatan dan adopsi teknologi baru, perlu ada kebijakan yang mendukung pelatihan berkelanjutan, penyesuaian posisi pekerjaan, serta fasilitas kesehatan yang memadai.

Dengan kebijakan yang inklusif dan dukungan terhadap pekerja senior, Indonesia dapat menciptakan pasar kerja yang lebih inklusif, yang memungkinkan semua kelompok usia, baik muda maupun tua untuk berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan produktif. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |