Nilai Ekspor Kulonprogo di 2025 Ditarget Tembus Rp235 Miliar

10 hours ago 3

Nilai Ekspor Kulonprogo di 2025 Ditarget Tembus Rp235 Miliar Ilustrasi suasana aktivitas di pelabuhan yang menjadi salah satu pelabuhan kelolaan PT Pelindo Regional 4 di kawasan Timur. Antara - HO/Pelindo Regional 4\\r\\n

Harianjogja.com, KULONPROGO – Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kulonprogo menargetkan capaian nilai ekspor di 2025 ini mencapai Rp235 miliar. Angka tersebut naik dibanding 2024 yang target ekspornya hanya Rp220 miliar. Di tengah rencana naiknya tarif impor masuk Amerika Serikat tentu menjadi tantangan tersendiri untuk mencapai target 2025 ini.

Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disdag Kulonprogo, Endang Zulywanti mengakui, adanya kebijakan Amerika yang menaikkan tarif masuk untuk produk impor akan sangat berpengaruh terhadap barang produksi Kulonprogo yang diekspor ke sana.

BACA JUGA: KISAH INSPIRATIF: Kartini, Penjaga Warung Sayur yang Naik Haji Tahun Ini

Menurutnya, kebijakan tersebut akan menjadikan barang dari Indonesia harganya kurang kompetitif. Upaya diplomasi pemerintah pusat dengan mengirimkan delegasi ke Amerika Serikat terhadap kebijakan tersebut menjadi angin segar.

Langkah tersebut di Kulonprogo diiringi Disdag dengan mendorong pelaku usaha untuk memperluas pasar ekspor dan melakukan diversifikasi produk. ”Hal tersebut dilakukan untuk dapat mencari pasar baru di negara lain,” katanya, Jumat (9/5/2025).

Di tengah gonjang-ganjing kenaikan bea impor masuk AS, Disdag Kulonprogo tetap otimis dapat mencapai target ekspor 2025 sebesar Rp235 miliar.

BACA JUGA: 3 OPD Kulonprogo Masih Dijabat Plt, Sekda: Belum Mendapat Arahan Pak Bupati

Ending menjelaskan, untuk mencapai target tersebut, pemerintah perlu bersinergi dengan semua pihak yang terlibat. Mulai dari pengepul, perajin, karyawan sampai kepada pelaku ekspor itu sendiri. “Harus dapat beradaptasi dengan dinamika perdagangan luar negeri yang penuh tantangan,” sambungnya.

Dia memastikan, instansinya sesuai ketugasan terus berupaya mendukung peningkatan perdagangan luar negeri untuk produk Kulonprogo. Upaya yang dilakukannya dengan pembinaan dan menjalin komunikasi yang efekrif baik dengan usaha maupun pemerintah setingkat di atas Pemkab Kulonprogo. Pembinaan terhadap pelaku UMKM penting agar dapat siap untuk go internasional.

Tidak hanya itu, dukungan fasilitasi dari Disdag Kulonprogo kepada pelaku usaha berupa keikutsertaan pada pameran tingkat nasional maupun internasional selalu dilaksanakan. “Pameran semacam itu tentu untuk membantu mempromosikan produk-produk ekspor unggulan Kulonprogo,” ucap Endang.

Menurutnya, ekspor tidak selalu berkaitan dengan pelaku usahanya di daerah saja. Namun terikat dalam mata rantai yang panjang sehingga saling berkaitan.

Endang menilai, ada peran pemerintah pusat juga agar realisasi nilai ekspor Kulonprogo 2025 dapat tercapai. Dia membeberkan, dukungan dari pemerintah pusat yakni berupa dukungan kestabilan ekonomi dalam skala makro. “Oleh karenanya kami berharap kepada Pemerintah Pusat untuk dapat terus menjaga kondusifitas perekonomian nasional,” tegasnya.

Berkaca dari 2024, realisasi nilai ekspor Kulonprogo mencapai Rp247 miliar. Kontribusi terbesar ekspor Kulonprogo di 2024 diantaranya komoditas wig atau rambut palus, gula kristal, dan sarung tangan. Ketiga komoditas itu menyumbang sebesar 84 persen dari total nilai ekspor Kulonprogo 2024. Di 2025 Endang pun memprediksi komoditas ekspor tertinggi tidak jauh berbeda dari 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |