MTsN 6 Bantul Serahkan Siswa Kelas 9 ke Orang Tua, Cetak Lulusan Berprestasi dan Siap Bersaing

1 day ago 7

MTsN 6 Bantul Serahkan Siswa Kelas 9 ke Orang Tua, Cetak Lulusan Berprestasi dan Siap Bersaing Tiga murid MTsN 6 Bantul menerima penghargaan peraih nilai ASPD tertinggi disela acara penyerahan kembali murid kelas 9 yang digelar Senin (2/6 - 2025) di sekolah setempat (email)

BANTUL – Sebanyak 188 siswa kelas 9 MTsN 6 Bantul resmi dikembalikan kepada orang tua usai menyelesaikan proses pendidikan selama tiga tahun. Penyerahan ini dilakukan dalam sebuah acara seremonial yang digelar Senin (2/6/2025) di sekolah setempat sekaligus menjadi penanda kelulusan tahun ajaran 2024/2025.

Pelaksana Harian Kepala MTsN 6 Bantul, Rina Harwati menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh lulusan. Ia menyebut pengumuman resmi kelulusan bisa diakses melalui aplikasi Jogja Madrasah Digital. Rina juga menyoroti prestasi siswa baik akademik maupun non-akademik yang meningkat pesat.

"Anak-anak kami berhasil meraih juara satu lomba Matematika dan IPA Terintegrasi yang digelar UIN Sunan Kalijaga bersama Kemenag DIY, dan MTsN 6 Bantul dinobatkan sebagai juara umum. Bahkan, ada yang meraih nilai sempurna untuk literasi numerasi," ujarnya.

Tak hanya itu, tiga siswa juga berhasil menyelesaikan pendidikan hanya dalam dua tahun lewat program SKS. Rina berharap keberhasilan ini bisa memotivasi adik-adik kelas mereka.

BACA JUGA: Empat Guru ASN di Bantul Terancam Sanksi, Lakukan Pelecehan hingga Cerai Tanpa Izin

Perwakilan orang tua siswa, Tariyana menyampaikan rasa syukur atas perubahan positif anak-anak selama di MTsN 6 Bantul. Ia mengingatkan siswa agar tetap menjaga nilai-nilai islami dan menjauhi pergaulan negatif saat menempuh pendidikan di jenjang berikutnya.

"Jangan tinggalkan salat. Jangan tinggalkan ngaji. Apa yang telah dibiasakan selama tiga tahun ini harus jadi bekal melawan pengaruh buruk di luar sana," katanya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Bantul, Ahmad Sidqi menyebut keberhasilan para siswa tak lepas dari kolaborasi semua pihak yakni guru, tenaga kependidikan, komite, orang tua, dan masyarakat. Sidqi menambahkan, ijazah yang diterima siswa bukan sekadar kertas, melainkan bukti perjuangan dan awal dari perjalanan panjang menuju masa depan.

“Jadilah agen perubahan positif dalam masyarakat. Teruslah belajar, teruslah berkontribusi,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |