Mayoritas Pelancong ke Sleman Tidak Menginap

1 week ago 5

Mayoritas Pelancong ke Sleman Tidak Menginap Satu Jeep Wisata sedang melintas ruas jalan di Kawasan Kaliurang, Kalurahan Umbuharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman, Senin (31/3/2025). Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman menyampaikan okupansi hotel di Bumi Sembada tidak sebanding lurus dengan jumlah kunjungan. Dispar mencetat ada lebih dari 500.000 wisatawan ke Sleman, namun tingkat keterisian kamar hotel hanya sekitar 35% saja.

Ketua BPC PHRI Sleman, Andhu Pakerti mengatakan angka reservasi hotel/ on booked per 25 Maret hanya 30,95%. Namun, rata-rata okupasi realisasinya selama periode lebaran 2025 mencapai 69,65%.

“Rata-rata okupansi kali ini malah lebih tinggi daripada periode lebaran 2024 dan 2023,” kata Andhu dihubungi, Kamis (10/4/2025).

BACA JUGA: 436.000 Wisatawan Kunjungi Sleman saat Libur Lebaran 2025

Rata-rata okupansi pada periode libur Lebaran 2024 mencapai 44,54% dan pada 2023 mencapai 55,72%. Okupansi tertinggi berada pada H+2 dan H+3 lebaran. H+2 lebaran 2023, okupansi hotel mencapai 86,50% dan H+3 mencapai 89,80%.

Adapun H+2 lebaran 2024, okupansi hotel mencapai 70,60%. Sementara, okupansi hotel H+3 Lebaran 2025 mencapai 95,09%.

Kepala Dispar Sleman, Ishadi Zayid, mengatakan okupansi hotel di Sleman justru lebih sedikit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.  

“Kunjungan wisatawan di Sleman melebihi target. Tapi wisatawan yang banyak itu mayoritas tidak menginap di hotel. Okupansi jadi rendah,” kata Zayid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |