Masih Ada 91.900 Warga Miskin di Wonogiri

4 hours ago 1

Masih Ada 91.900 Warga Miskin di Wonogiri Foto ilustrasi warga miskin di Indonesia dibuat menggunakan Artifical Intelligence ChatGPT.

Harianjogja.com, WONOGIRI – Tingkat kemiskinan di Kabupaten Wonogiri turun signifikan menjadi 9,59% dari jumlah penduduk pada 2025 ini. Penurunan angka kemiskinan ini dipengaruhi ekonomi sektor pertanian tumbuh di Kabupaten Wonogiri.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wonogiri, Rahmad Iswanto, mengatakan berdasarkan hasil survei sosial ekonomi nasional pada Februari 2025, angka kemiskinan di Kabupaten Wonogiri turun cukup signifikan sebesar 1,12%. Pada tahun lalu angka kemiskinan Kabupaten Wonogiri tercatat sebanyak 10,71%. Tahun ini turun menjadi 9,59%.

Berdasarkan data BPS Kabupaten Wonogiri, garis kemiskinan di Kabupaten Wonogiri pada 2025 sebesar Rp479.566/kapita/bulan atau Rp2,1 juta/rumah tangga/bulan. Artinya pengeluaran setiap individu atau rumah tangga di bawah garis kemiskinan itu masuk kategori miskin. Dengan kata lain, masih terdapat sekitar 91.900 penduduk miskin di Kabupaten Wonogiri.

Penurunan angka kemiskinan juga umum terjadi di kabupaten/kota di Jawa Tengah. Rata-rata angka kemiskinan kabupaten/kota di Jawa Tengah sebesar 0,99%. Meski turun, tingkat kemiskinan di Kabupaten Wonogiri masih sedikit di bawah rata-rata Jawa Tengah yang tercatat sebanyak 9,48%.
Sektor Pertanian Tumbuh Baik

Rahmad menjelaskan faktor yang menyebabkan menurunnya tingkat kemiskinan ini salah satunya karena ekonomi pada sektor pertanian tengah tumbuh baik. Setidaknya sejak 2024 hingga awal 2025, produksi hasil panen petani melimpah. Ini didukung curah hujan yang lumayan tinggi.

Sejak tahun lalu, tidak ada kemarau panjang seperti yang terjadi pada 2023. Hal ini menguntungkan petani padi dan jagung yang mendominasi pertanian di Kabupaten Wonogiri. Hasil panen yang melimpah ini ditunjang dengan harga jual padi dan jagung yang tinggi. Pemerintah menetapkan harga pembelian pemerintah sejak awal 2025 untuk gabah kering senilai Rp6.500/kg dan jagung Rp5.500/jagung.

“Dengan hasil panen yang bagus dan harga jual hasil pertanian yang tinggi ini membuat pendapatan petani naik. Pengeluaran mereka juga naik. Itu yang membuat angka kemiskinan di Wonogiri ini naik cukup signifikan,” kata Rahmad kepada Espos, Selasa (16/9/2025).

BACA JUGA: Polres Boyolali Ringkus Komplotan Pencuri Modus Polisi Gadungan

Sektor pertanian yang tumbuh baik ini menguntungkan Kabupaten Wonogiri. Hal itu mengingat struktur ekonomi Kabupaten Wonogiri mayoritas ditopang dari sektor pertanian yang sebesar 28%. Rahmad menuturkan Pemerintah Kabupaten Wonogiri perlu memperhatikan sektor pertanian untuk tetap mempertahankan tingkat kemiskinan di bawah 10%.

Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menyampaikan, angka kemiskinan yang menyentuh 9,59% ini melampaui target Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Wonogiri, Pemerintah Daerah menargetkan angka kemiskinan pada 2025 sekitar 9,7%.

Bupati Setyo menyebut penurunan kemiskinan ini merupakan cita-cita sejak lama Pemkab Wonogiri yang menginginkan tingkat kemiskinan di bawah 10%. Menurutnya selain faktor alam yang mendukung hasil pertanian yang baik, sejumlah intervensi program dari pemerintah pusat dan daerah turut menyumbang penurunan tingkat kemiskinan ini.

“Inflasi yang rendah karena daya beli yang rendah juga bisa menjadi faktornya. Karena salah satu indikator kemiskinan itu tingkat inflasi,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : espos.id

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |