Wisatawan sedang bersiap untuk susur Gua Pindul pada Sabtu (13/4/2024). - Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat selama libur Iduladha 2025 terdapat kunjungan sebanyak 35.003 wisatawan. Meski ada kenaikan pengunjung, tapi jumlahnya tidak terlalu signifikan.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Supriyanta mengatakan, long weekend bersamaan dengan libur Iduladha berlangsung mulai 6-9 Juni 2024. Ia tidak menampik di momen ini ada kenaikan kunjungan, tapi jumlahnya tak terlalu signifikan.
Selama libur ini, Supriyanta mencatat adan kunjungan sebanyak 35.003 pengunjung. Kunjungan Minggu (8/6/2025) menjadi puncak kunjungan karena dalam sehari terdapat pengunjung sebanyak 13.800 orang.
“Untuk Sabtu [7/6/2025] ada pengunjung sebanyak 11.566 orang. Sedangkan untuk dua hari lainnya, hanya di kisaran 4.000-5.000 pengunjung,” kata Supriyanta, Rabu (11/6/2025).
Dia menjelaskan, untuk kunjungan masih didominasi pengunjung ke kawasan pantai. Pasalnya, destinasi lain juga ada peningkatan, namun jumlah yang datang tak seramai di kawasan pesisir.
“Sama seperti penyelengaaraan di musim liburan sebelumnya, kawasan pantai memang masih menjadi primadona,” ungkapnya.
Disinggung mengenai tingkat kunjungan, ia tidak menampik penambahan tidak terlalu signifikan. Ia berdalih, kondisi ekonomi Masyarakat memberikan dampak sehingga keberadaan libur panjang tidak memberikan efek yang signifikan.
“Memang ada peningkatan, tapi tidak signifikan,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Oneng Windu Wardhana mengatakan, saat momen libur panjang yang bertepatan dengan libur nasional dan cuti bersama tidak memasang target khusus.
Ia tidak menampik tetap ada peningkatan, hanya saja jumlahnya tak terlalu signifikan. “Tren kunjungan memang melandai,” katanya.
Menurut Windu, ada beberapa faktor yang diduga memengaruhi kondisi kunjungan wisata. Salah satunya adanya momen libur panjang yang saling berdekatan.
BACA JUGA: Pemkab Gunungkidul Akan Optimalkan Desa Wisata
Kondisi ini membuat antusiasme masyarakat cenderung menurun. Di sisi lain, juga ada larangan kegiatan studi tour dari sekolah yang membuat kunjungan rombongan pelajar menurun drastis.
“Efisiensi anggaran di banyak instansi dan sekolah membuat perjalanan wisata bukan lagi menjadi prioritas sehingga memberikan pengaruh,” jelasnya.
Meski demikian, ia berharap sektor kepariwisataan di Gunungkidul bisa terus tumbuh. Oleh karenanya, upaya promosi akan terus digencarkan sehingga kunjungan wisata dapat terus ditingkatkan.
“Promosi menjadi salah satu kunci untuk mengenalkan keindahan destinasi wisata di Gunungkidul,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News