Harianjogja.com, KLATEN—Jumlah korban keracunan di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klatenterus bertambah. Salah satu gejala yang mereka rasakan yakni diare hingga durasi buang air besar sebanyak 10 kali dalam sehari. Namun sebagian dari mereka kondisinya terus membaik.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Hanung Sasmito Wibowo, mengungkapkan jumlah total warga yang mengalami gejala keracunan mencapai 137 orang hingga Selasa (14/4/2025) malam. Dari jumlah itu, 48 orang masih menjalani rawat inap di sejumlah rumah sakit serta Puskesmas Gantiwarno. Selain itu, ada satu orang meninggal dunia yang belakangan diketahui memiliki komorbid.
Sejumlah warga yang dirawat di rumah sakit kondisinya membaik. Beberapa juga sudah diperbolehkan pulang. “Jadi, mereka walaupun masih gejala-gejala sisa, artinya sisa itu sudah membaik mereka. Tapi kebanyakan masih mual, muntah dan diarenya sudah berangsur-angsur berkurang frekuensinya. Jadi, yang semula lebih dari 10 kali frekuensinya tapi sekarang hanya tinggal tiga kali, empat kali. Beberapa juga sudah ada yang pulang dari rumah sakit,” kata Hanung saat ditemui di Gedung Sunan Pandanaran Klaten, Rabu (16/4/2025).
Sampel makanan yang disajikan saat acara pentas wayang kulit sudah diambil pada Senin (14/4/2025). Sampel kemudian dikirim ke laboratorium di Semarang, Selasa (15/4/2025) pagi. Paling cepat, sampel keluar dalam rentang lima hari atau Sabtu (19/4/2025).
BACA JUGA: 1 Korban Meninggal Dunia Akibat Keracunan Massal di Klaten Punya Komorbid
Diberitakan sebelumnya, seratusan warga diduga mengalami keracunan seusai menyantap makanan yang disajikan saat pentas wayang kulit di Dukuh Bendungan, Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Sabtu (13/4/2025) malam. Warga mulai mengalami gejala mual, demam hingga diare mulai Minggu (13/4/2025).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News