Gedung DPRD Sleman. - Youtube
Harianjogja.com, SLEMAN—Komisi D DPRD Sleman mendorong 50% anggaran untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) dan belum digunakan dialokasikan ke Dinas Pendidikan. Sebab, rencana penggunaan anggaran MBG yang saat ini ada di pos belanja tidak terduga (BTT) tersebut batal dilakukan.
Ketua Komisi D DPRD Sleman, M. Arif Priyosusanto, mengatakan Dinas Pendidikan perlu mendapat porsi yang besar. Penggunaannya bermacam-macam, baik infrastruktur fisik maupun nonfisik dan besarannya sekitar 50%.
BACA JUGA: Pemerintah Telah Gelontorkan Rp710,5 Miliar untuk MBG
Intervensi terhadap peningkatan kesejahteraan, kata dia juga perlu mendapat perhatian. Sebab itu, perlu ada anggaran yang dapat digunakan langsung untuk bermacam program, bermacam bantuan hingga pengembangan kapasitas.
“Kesehatan juga perlu. Kesehatan berkaitan dengan kesejahteraan. Ini prioritas kami selain memang pendidikan,” kata Arif dihubungi, Senin (5/5/2025).
Adapun Pemkab Sleman telah mengalokasikan Rp105,4 miliar dari APBD guna menyukseskan pelaksanaan MBG. Belakangan, Pemerintah Pusat mengaku pembiayaan cukup menggunakan APBN. Anggaran yang ada disarankan untuk digunakan di sektor pendidikan.
Presiden Prabowo memerintahkan agar anggaran tersebut difokuskan penggunaannya untuk perbaikan fasilitas sarana dan prasarana (sarpras) sekolah.
Ihwal perbaikan sarpras sekolah, Arif mengaku juga perlu dilakukan. Perbaikan tersebut penting agar menjamin keselamatan peserta didik.
Di Kalurahan Caturtunggal, Depok, Sleman, atap ruang kelas VI Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kledokan ambrol dan menimpa bangku-bangku siswa pada Minggu (4/5/2025) pukul 00.00 WIB. Beruntung tidak ada kegiatan belajar mengajar, sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Menurut Kepala SDN Kledokan, Sulismiyatun, rangka atap yang lapuk ditambah dengan situasi hujan deras berangin menjadi sebab utama ambrolnya atap tersebut.
“Kami akan mendorong perbaiki semuanya gedung di SDN Kledokan. Memang anggaran Sleman belum dapat mencukupi seluruh sekolah di Sleman. Selain menambah anggaran, kami akan dorong agar ada pendataan rinci untuk sekolah yang tidak layak digunakan,” katanya.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman, Zaini Anwar, mengatakan telah melakukan asesmen terhadap kondisi gedung SDN Kledokan, utamanya ruang kelas VI.
Kata Zaini, satu ruang kelas VI memiliki struktur atap yang rapuh sebab dimakan rayap. Hal ini menyebabkan atap ambrol.
“Selain itu, ada satu ruang kelas lagi, ruang guru, dan ruang kepala sekolah kondisi rangka atapnya juga sudah rapuh dan membahayakan. DPUPKP akan melaksanakan arahan yang disampaikan Bapak Bupati. Segera ada perbaikan,” kata Zaini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News