Kelompok Konservasi Penyu Pantai Trisik Ajak Wisatawan Lepas Tukik, Upaya Bangkit Seusai Terdampak Abrasi

6 hours ago 4

Kelompok Konservasi Penyu Pantai Trisik Ajak Wisatawan Lepas Tukik, Upaya Bangkit Seusai Terdampak Abrasi Kelompok Konservasi Penyu Abadi Pantai Trisik - Wisatawan yang berkunjung mendapat pengalaman bermain di pantai sambil melepaskan tukik di Pantai Trisik, Minggu (27/7/2025). - Istimewa.

Harianjogja.com, KULONPROGO—Konservasi penyu di Pantai Trisik mengalami dampak luar biasa akibat abrasi parah tahun lalu. Pasalnya sebagian besar bangunan konservasi penyu abadi hilang sehingga aktivitas pelepasan tukik sempat terhenti bagi wisatawan. Upaya membangkitkan konservasi penyu dilakukan kembali di musim penetasan tukik 2025 ini.

Ketua Kelompok Konservasi Penyu Abadi Pantai Trisik, Edi Yulianto menjelaskan, pelepasan tukik dapat kembali terlaksana usai diizinkan menggunakan tempat pelelangan ikan (TPI) Pantai Trisik. Fasilitas itu hanya sementara untuk nantinya akan disediakan tempat relokasi yang permanen.

"Kami berusaha bangkit setelah tahun kemarin sangat terpuruk karena rusaknya berbagai fasilitas konservasi penyu yang dimiliki. Kegiatan pelepasan tukik ini menjadi upaya kami untuk terus eksis melestarikan penyu," ujarnya, Minggu (27/7/2025).

BACA JUGA: Satpol PP Tutup Paksa 10 Lokasi Pengolahan Sampah Ilegal di Bantul

Tempat relokasi imbas kerusakan abrasi laut sedang disiapkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) DIY. Sekarang ini masih dalam proses master plan sebelum nantinya akan dibangun konstruksinya. Edi sangat berharap kehadiran tempat relokasi yang memadai untuk mendukung konservasi penyu yang lebih baik.

"Kami sudah tidak mempunyai bangunan konservasi sehingga sangat mengharapkan kepastian relokasi konservasi penyu nantinya," katanya.

Berwisata sambil melestarikan penyu menjadi keunggulan Pantai Trisik, Kulonprogo. Pasalnya pengunjung diajak melepas tukik ke alam bebas sebagai upaya pelestarian dan konservasi penyu. Setidaknya ada 200 ekor tukik yang dikembalikan ke habitatnya saat pelepasliaran,

Edi mengatakan, pelepasan tukik menjadi event tahunan yang dibuka untuk umum. Sebagai upaya daya tarik pengunjung ke Pantai Trisik yang sering digelar antara Juli-Agustus karena menjadi musim penetasan tukik. "Pengunjung diajak belajar mengenai konservasi penyu. Targetnya ada empat kali pelepasan tukik sampai pertengahan Agustus nanti," katanya.

Pelepasan tukik sudah dimulai sejak Minggu (20/7/2025) pekan lalu dan pekan depan masih dilakukan lagi. Sehingga nanti bisa dimanfaatkan pengunjung yang ingin merasakan berwisata sambil melepas tukik di Pantai Trisik.

Pria yang juga menjadi Ketua Pokdarwis Pantai Trisik itu mengharapkan, wisatawan dari luar Kulonprogo ikut serta dan berkunjung. Pelepasan tukik ini karena Pantai Trisik menjadi habitat pendaratan penyu terbesar di Kulonprogo. "Sampai Juli ini sudah ditemukan 28 sarang penyu di Pantai Trisik dengan jumlah 12 sarang yang berhasil menetas," ungkapnya.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dislautkan Kulonprogo, Wakhid Purwosubiyantara menambahkan, pelepasan tukik sebagai sarana edukasi bagi wisatawan. Menurutnya, lahan sekitar TPI Pantai Trisik bisa dijadikan sebagai relokasi konservasi penyu sementara.

Dia menjelaskan, rencana pembangunan relokasi konservasi progresnya baru mencapai DED. Lahannya akan berdiri di luas sekitar 30 meter kali 30 meter. "Sekitar TPI ada bangunan dan pasir untuk relokasi sementara," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |