Kebutuhan Beras, Rumah hingga Rokok Jadi Penyuplai Penduduk Miskin di DIY

10 hours ago 5

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah penduduk miskin di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami penurunan pada Maret 2025 dibandingkan September 2024. Ada sejumlah komoditas makanan dan bukan makanan yang memberikan kontribusi terhadap Garis Kemiskinan (GK).

Berdasarkan data BPS DIY, jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 sebanyak 425,82 ribu orang dan berkurang 4,7 ribu orang terhadap September 2024. Sejumlah komoditas makanan dan bukan makanan yang memberikan kontribusi terhadap Garis Kemiskinan (GK).

BACA JUGA: Jumlah Penduduk Miskin Wilayah Perkotaan di DIY Tiga Kali Lipat Dibandingkan Daerah Pedesaan

Pada daerah perkotaan dan perdesaan komoditi beras memberikan kontribusi terbesar bagi pembentukan GK. Kontribusi beras di perkotaan dan perdesaan masing-masing sebesar 20,15 persen dan 23,25 persen.

Di daerah perkotaan komoditi makanan penyumbang terbesar setelah beras adalah rokok kretek filter (7,91 persen), daging ayam ras (5,26 persen), telur ayam ras (5,05 persen), kue basah (3,19 persen), gula pasir (2,49 persen), tempe (2,39 persen), dan mie instan (2,39 persen).

Pada daerah perdesaan, komoditas yang menyumbang GK hampir sama komposisinya dengan penyumbang GK di daerah perkotaan. Komoditi makanan penyumbang terbesar setelah beras adalah daging ayam ras (4,65 persen), telur ayam ras (4,46 persen), rokok kretek filter (4,32 persen), roti (2,77 persen), kue basah (2,73 persen), tempe (2,73 persen), dan tahu (2,55 persen).

BACA JUGA: Jumlah Penduduk Miskin di DIY Turun 4.700 Orang, Kesejahteraan Meningkat? Ini Kata BPS

Untuk komoditi bukan makanan, pengeluaran untuk perumahan, bensin, pendidikan, listrik, dan perlengkapan mandi mempunyai andil besar dalam pembentukan garis kemiskinan di perkotaan. Sumbangan komoditi tersebut dalam pembentukan GK di perkotaan masingmasing sebesar 10,09 persen; 3,67 persen; 2,22 persen; 1,92 persen; dan 1,32 persen.

Adapun untuk daerah perdesaan, pengeluaran untuk perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi mempunyai andil besar dalam pembentukan garis kemiskinan. Sumbangan komoditas tersebut masing-masing sebesar 9,17 persen; 4,12 persen; 1,25 persen; 1,22 persen; dan 1,16 persen.

Data kemiskinan ini dihimpun oleh BPS DIY melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) edisi Maret 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |