Harianjogja.com, SLEMAN—Status kasus penggantian plat nomor mobil BMW yang terlibat kecelakaan di Jl. Palagan resmi dinaikkan statusnya dari penyelidikan ke tahap penyidikan.
Sebelumnya insiden kecelakaan lalu lintas terjadi Jl. Palagan Tentara Pelajar tepatnya terjadi di Simpang Tiga Sedan, Sariharjo, Ngaglik pada Sabtu (24/5/2025).
Mobil BMW yang ditunggani CPP (21) mahasiswa FEB UGM menabrak sepeda motor yang dikendarai AE (19) mahasiswa FH UGM dan menabrak mobil CRV yang berhenti di tepi jalan. Kecelakaan ini menyebabkan pengemudi motor Vario, AE meninggal dunia.
Saat kecelakaan mobil BMW yang terlibat kecelakaan di Jl. Palagan menggunakan plat nomor F 1206. Namun plat nomor mobil BMW tersebut berganti plat nomor menjadi B 1442 NAC ketika mobil diamankan di Mapolsek Ngaglik. Menurut kepolisian, plat tersebut diganti seseorang berinisial IV atas perintah WI dan NR.
Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Wahyu Agha Ari Septyan menjelaskan kasus penggantian plat nomor tersebut resmi telah naik ke tahap penyidikan per Sabtu (7/6/2025) kemarin. Setelah penyidikan dilakukan baru lah polisi akan menetapkan tersangka dalam kasus ini.
"Baru kami naikkan sidik, setelah kami sidik, baru kami tetapkan tersangka," jelas Agha pada Senin (9/6/2025).
Polisi sebelumnya telah melakukan pemanggilan terhadap tiga orang yang terlibat dalam penggantian plat nomor mobil BMW ini. Namun, dalam pemanggilan pertama ketiganya belum hadir memenuhi pemanggilan kepolisian. Akan tetapi, ketiganya kata Agha telah memenuhi panggilan kedua kepolisian.
"Sudah [hadir memenuhi panggilan kepolisian]," ujarnya.
Dalam agenda pemanggilan kemarin, tiga orang yang dihadirkan menjalani pemeriksaan ulang setelah terbitnya Laporan Polisi (LP). Dijelaskan Agha sebelumnya pemeriksaan yang dilakukan masih berdasarkan Laporan Informasi (LI). Selanjutnya usai terbit LP, polisi melakukan pemanggilan untuk melakukan pemeriksaan.
Sebelumnya Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo menjelaskan ada orang yang mengganti plat nomor mobil BMW saat diamankan di PolsekNgaglik. Penggantian plat nomor ini terjadi pada Sabtu (24/5/2025). Mulanya ada orang mendatangi Polsek Ngaglik sekitar pukul 09.00 WIb dengan maksud mengambil barang di mobil BMW.
"Sekitar jam sembilan itu ada orang yang ke Polsek kemudian ketemu dengan anggota Polsek yang pada saat itu mau lepas piket, tapi minta tolong mau ngambil barang," jelas Edy pada Jumat (30/5/2025).
Orang yang diketahui berinisial IV ini selanjutnya diantar petugas untuk memgambil barang yang dimaksud. Setelah IV selesai mengambil barang, petugas pun kembali melanjutkan pekerjaan.
Namun setelah itu ternyata IV kembali lagi sekitar pukul 10.00 WIB. Di kedatangannya yang kedua ini dia mengganti plat nomor pada mobil BMW dan aksinya terekam dalam kamera CCTV.
"Sekitar jam 10-an itu orang itu datang lagi kesitu kemudian mengganti plat nomor. Di CCTV ada, mengganti plat nomor yang plat nomor F diganti plat nomor B. Yang plat nomor B ini ssuai dengan STNK," tandas Edy.
Dari rekaman CCTV itu, polisi pun berhasil mengetahui siapa sosok yang mengganti plat nomor. Polisi lantas memeriksa IV. Di sana IV mengaku diperintahkan oleh dua orang lainnya berinisial WI dan NR.
"Kami periksa yang bersangkutan rupanya yang bersangkutan mendapat perintah dari pimpinannya di pekerjaan swasta. Mendapat perintah, kemudian dari dua orang Inisial WI dan NR. Ketiganya sudah kami periksa semuanya," jelasnya.
Dalam pemeriksaan, polisi pun menggali apa alasan IV melakukan penggantian plat nomor. Kepada polisi IV mengatakan alasan dia mengganti plat nomor agar sesuai dengan plat nomor yang tertera di STNK.
"Jadi hasil Pemeriksaan mengganti Plat nomor itu Kalau hasil dari IV menyampaikan bahwa plat nomor itu diganti sesuai dengan aslinya di STNK, yang plat B itu," ungkapnya.
"Namun motif dan apa niatnya Itu berbeda. Motif dan niatnya adalah supaya tidak diketahui bahwa pada saat kejadian atau sebelum kejadian dan pada saat kejadian mobil tersebut menggunakan plat nomer palsu, yang F itu," tegas Edy.
Edy menegaskan dalam penggantian plat nomor ini tidak ada keterlibatan kepolisian. Hal itu murni dilakukan oleh orang lain. "Jadi saya tegaskan tidak ada polisi yang melepas itu atau suruhan siapa, tapi murni ini orang lain yang melakukan itu," ungkapnya.
"Pada saat dia pertama jam sembilan dia memang izin mengambil tapi sudah selesai, sudah kembali tapi ternyata dia datang kembali dan melepas itu [plat nomor]," tegasnya.
