Ilustrasi. - Ist/Freepik
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah penduduk miskin di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami penurunan pada Maret 2025 dibandingkan September 2024. Secara persentase, penduduk miskin di perdesaan lebih banyak dibandingkan
di perkotaan.
Berdasarkan Profil Kemiskinan di D.I.Yogyakarta Maret 2025 yang dirilis pada Jumat (25/7/2025), jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 sebanyak 425.8200 orang dan berkurang 4.700 orang terhadap September 2024.
BACA JUGA: Jumlah Penduduk Miskin di DIY Turun 4.700 Orang, Kesejahteraan Meningkat? Ini Kata BPS
Daerah Perkotaan di DIY memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak. Informasi
ini berdasarkan hasil Susenas Maret 2025 yang menunjukkan jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan DIY sebanyak 321.040 orang.
Jumlah ini lebih dari tiga kali lipat jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan yang banyaknya 104.770 orang. Sementara itu, secara persentase, penduduk miskin di perdesaan lebih banyak dibandingkan di perkotaan.
Pada Maret 2025, persentase penduduk miskin di perdesaan sebanyak 10,46 persen. Angka ini menunjukkan secara rata-rata terdapat sekitar 10 hingga 11 penduduk miskin di antara 100 orang penduduk yang ada di perdesaan.
Sementara itu, pada waktu yang sama, persentase penduduk miskin di perkotaan sebesar 10,16 persen. Pada periode Maret 2024 – Maret 2025, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan cenderung mengalami kenaikan, sedangkan di perdesaan menunjukkan kecenderungan yang menurun.
Pada periode ini, jumlah penduduk miskin di perkotaan DIY naik sebanyak 1.600 orang. Sementara itu, jumlah penduduk miskin di perdesaan turun sebanyak 21.400 orang. Pada kurun waktu 12 bulan terakhir, jumlah penduduk miskin DIY berkurang sebanyak 19,7 ribu orang.
Persentase penduduk miskin perkotaan pada periode Maret 2024 – Maret 2025 turun sebanyak 0,13 persen poin. Sementara itu persentase penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 2,03 persen poin. Dalam 12 bulan terakhir persentase kemiskinan DIY turun sebanyak 0,60 persen poin
Statistisi Utama BPS DIY, Sentot Bangun Widoyono saat konferensi pers rilis data kemiskinan di Kantor BPS DIY, Jumat (25/7/2025) mengungkap kondisi ini menunjukkan gap kesenjangan antara angka kemiskinan di desa dan kota semakin mengecil. Gap antara persentase penduduk miskin desa dan kota semakin dekat. Data kemiskinan ini dihimpun ini melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) edisi Maret 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News