Ilustrasi. - JIBI/Sunaryo Haryo Bayu
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Musim kemarau di tahun ini mulai menimbulkan dampak karena warga yang mengalami kekurangan air bersih semakin meluas. Rencananya dalam waktu dekat, Pemerintah Kapanewon Tepus menyalurkan bantuan air ke Masyarakat.
Panewu Tepus, Subiantoro mengatakan, sama seperti dengan rencana kegiatan di tahun-tahun sebelumnya, untuk 2025 juga ada alokasi penyaluran bantuan air bersih ke Masyarakat. Pada tahun ini dialokasikan sebesar Rp76,5 juta dan siap untuk memasok kebutuhan air bagi warga yang membutuhkan.
Ia tidak menapik sudah ada permintaan resmi dari kalurahan, namun penyaluran air bersih masih menunggu data resmi terkait dengan lokasi yang akan dibantu. “Masih menunggu data calon penerimanya. Mudah-mudahan mulai Senin [21/7/2025] sudah bisa disalurkan ke Masyarakat yang membutuhkan,” kata Subiantoro saat dihubungi Kamis (17/7/2025).
Meski demikian, ia mengakui tidak semua kalurahan dapat dibantu melalui anggaran droping milik pemerintah kapanewon. Pasalnya, dari lima kalurahan di Tepus, Subiantoro memastikan hanya menyalurkan bantuan bagi warga di Kalurahan Sidoharjo, Purwodadi dan Tepus.
“Untuk Giripanggung dan Sumberwungu nantinya bantuan air bersih ditangani oleh BPBD. Ini dilakukan karena anggaran terbatas dan biar efektif sehingga tidak ada bantuan yang dobel,” katanya.
Disinggung mengenai hujan di wilayah Tepus, ia tidak menampik dua hari lalu masih turun. Namun, intesitas ringan sehingga tidak bisa untuk menambah stok pasokan air di Masyarakat.
“Hanya untuk membasahi tanah. Sebab, bak penampungan air milik warga mulai kosong dan lalu lalang kendaraan penangkut air mulai banyak terlihat,” katanya.
Kepala Jawatan Sosial Girisubo, Giyatno mengatakan, pihaknya sudah melakukan identifikasi terhadap dampak kemarau di tahun ini. Meski diperkirakan berlangsung singkat, namun musim kemarau membuat sejumlah warga membutuhkan bantuan air bersih.
“Sudah kami petakan dan akan memberikan bantuan air bersih ke empat kalurahan terdiri dari Songbanyu, Pucung, Jerukwudel dan Nglindur,” kata Giyatno.
Dia menjelaskan, tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp75,6 juta untuk membantu kebutuhan air bersih ke Masyarakat. Adapun proses penyaluran sudah dimulai minggu ini dengan sasaran warga yang benar-benar membutuhkan bantuan.
“Sudah ada permintaan dari kalurahan. Jadi, kami putuskan menyalurkan bantuan air bersih dengan menggandeng jasa tangki air,” katanya.
Disinggung mengenai sasaran penerima bantuan, Giyatno memastikan pengiriman disesuaikan dengan permintaan resmi dari pemerintah kalurahan. Di sisi lain, agar penyaluran dapat tepat sasaran, maka dipastikan bahwa penerima merupakan warga yang belum terakses layanan PDAM.
“Sebenarnya instalasi PDAM sudah masuk, tapi belum merata. Alirannya pun kadang masih belum lancar sehingga saat kemarau seperti sekarang banyak yang membutuhkan air bersih guna mencukupi kebutuhan harian,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News