SEMARANG—Proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Semarang-Sayung) sepanjang 10,634 km yang teranggarkan Rp10,9 triliun terintegrasi dengan pembangunan giant sea wall (tanggul laut).
BACA JUGA: Begini Cara Masak Daging Supaya Empuk
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Khusairi, mengatakan, panjang pembangunan jalan tol sepanjang 10,634 km. Estimasinya akan membuat lahan kering seluas 576,04 hektare.
Pelaksanaan fisik jalan tol tersebut, juga dibangun konstruksi khusus tanggul laut (giant sea wall) sepanjang 6,73 km. Selain itu ada Kolam Retensi Terboyo, dan Kolam Retensi Sriwulan.
Pekerjaan fisik giant sea wall dan kolam retensi yang terintegrasi dengan Jalan Tol Semarang Demak Seksi 1 (Kaligawe - Sayung) ini dimaksudkan untuk penanggulangan banjir dan rob di sisi selatannya.
"Progresnya 42,81 persen. Insya Allah pengerjaan pondasi giant sea wall selesai Desember 2025. Awal 2026 diharapkan giant sea wall sudah bisa fungsional," kata Kushairi, dalam tinjauannya Tol Semarang Demak Seksi 1, Kota Semarang, Kamis, 5 Juni 2025.
Lebih rinci, nilai kontrak Rp10,9 triliun tersebut terbagi pada tiga paket pekerjaan, yakni 1A senilai Rp2,02 triliun, 1B sebesar Rp6,84 triliun, dan 1C nominalnya Rp2,11 triliun.
Progresnya, untuk paket 1A mencapai 64,95%, dengan lingkup pekerjaan peninggian jembatan kaligawe, pekerjaan approach, elevated freeway, dan pekerjaan slab on pile.
Kemudian progres paket 1B mencapai 42,29%, dengan empat lingkup pekerjaan. Pertama, yakni tanggul laut, revetment dan jalan utama: STA. 1+586 sampai dengan STA. 8+314. Kedua, pekerjaan elevated structure of main road, ramp terboyo, jembatan babon, dan jembatan sayung. Ketiga, pematangan lahan dam bangunan rest area. Keempat, pekerjaan gerbang tol dan fasilitas tol.
Adapun progres pekerjaan paket 1C mencapai 27,21%, di antaranya menggarap Kolam Retensi Terboyo dan Kolam Retensi Sriwulan, termasuk rumah pompa pada dua kolam retensi tersebut, serta Pekerjaan Saluran Pembawa Sriwulan sepanjang 1.500 meter.
"Rencananya, tol terintegrasi fungsional akan selesai September 2027," ucap Kushairi.
Dengan selesainya Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Kaligawe-Sayung), diharapkan persoalan banjir di Kaligawe, Kota Semarang, dan sejumlah wilayah di Kecamatan Kaligawe, Genuk dan Sayung bisa teratasi.
Disampaikan pula bahwa pernyataan Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi mengenai pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1, yang juga berfungsi sebagai tanggul laut dengan anggaran Rp10,9 triliun dari pemerintah pusat itu benar adanya. Anggaran itu juga untuk pembangunan kolam retensi yang berfungsi untuk mengendalikan rob dan banjir di daerah Sayung Demak dan sekitarnya.
Sebelumnya, Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi mengatakan, dalam penanganan rob di Sayung Demak itu dilakukan dengan berbagai upaya.
“Kita punya program untuk jangka pendek, sedang, dan panjang," katanya beberapa waktu lalu.
Dikatakan Luthfi, pembangunan giant sea wall atau tanggul laut itu sudah menjadi anggaran dari pemerintah pusat.
Di luar pekerjaan tersebut, Luthfi mengatakan, akan merapatkan kembali langkah-langkah taktis penanganan banjir dan rob, serta abrasi untuk wilayah Kecamatan Sayung, Demak, dan sekitarnya.
Pekerjaan jangka pendek dan sedang seperti mendorong normalisasi sungai, yakni mengeruk sedimentasi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News