Harianjogja.com, JAKARTA—Pengusaha ritel mengungkap sejumlah investor asing, terutama China tertarik untuk menanamkan modal dengan membangun pabrik di Indonesia.
Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan minat sejumlah investor China membangun pabrik ini seiring dengan adanya kebijakan Presiden AS Donald Trump yang akan mengenakan tarif timbal balik alias resiprokal terhadap beberapa negara, termasuk Indonesia.
Menurutnya, kebijakan Trump yang menunda pengenaan tarif selama 90 hari ini membuat investor asing berbondong-bondong tertarik untuk menanamkan investasinya.
BACA JUGA: Dua Investor China Investasi di Kabupaten Batang
“Sekarang sudah banyak [investor asing] yang datang untuk bikin pabrik. Peluangnya banyak, karena Indonesia tarifnya nggak terlalu mahal selama 90 hari ini,” kata Budihardjo saat ditemui di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Selasa (6/5/2025).
Bahkan, Budihardjo mengungkap pabrik yang dibangun investor asing itu mencakup hampir semua sektor, termasuk elektronik hingga makanan.
“Kemarin yang hubungi kita dari plastik produk, elektronik, termasuk juga makanan, karena mereka ekspor ke Amerika susah,” ujarnya.
Di samping itu, dia juga mengungkapkan para investor asing sudah membawa delegasi untuk bekerja sama membuat pabrik di Indonesia. Dia pun mengestimasi investasi ini akan dimulai dalam empat tahun ke depan.
“Mereka udah ingin nyari partner dan kalau langsung besok jadi, artinya mungkin dalam 3–4 tahun inilah mereka akan mulai investasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut Indonesia sebagai tempat yang potensial agar investor bisa menanamkan investasinya di Tanah Air. Dia juga menyebut Indonesia merupakan magnet alias pasar investasi.
“Indonesia itu pasar investasi. Jadi kalau mau investasi ke Indonesia, ya enggak salah memang tepat,” kata Budi dalam acara Indonesia Investment Summit, Jakarta, Selasa (15/4/2025).
Terlebih, Budi menuturkan Indonesia merupakan negara berkembang. Jika dianalogikan sebagai manusia, Indonesia merupakan pemuda yang dibutuhkan banyak orang.
“Artinya kebutuhan itulah yang menarik investasi untuk masuk ke Indonesia. Nah Indonesia seperti itu. Indonesia seperti anak muda yang berkembang menuju negara yang maju, sehingga banyak investasi yang diperlukan di Indonesia,” tuturnya.
Menurut dia, Indonesia juga harus jemput bola untuk menarik investator asing sehingga yakin ini merupakan pasar yang bagus untuk berinvestasi.
Terlebih, kata dia, pemerintah juga memiliki rencana untuk membentuk satuan tugas (Satgas) Deregulasi Ekonomi untuk menciptakan iklim usaha yang baik.
“Karena kalau kita mau menarik investasi ya pasti kita akan membuat bagaimana investor itu nyaman untuk melakukan investasi di Indonesia,” imbuhnya.
Budi menuturkan bahwa investasi merupakan bersifat jangka panjang. Untuk itu, diperlukan sederet kebijakan pemerintah untuk membuat investor tertarik untuk datang ke Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis